Berita Jateng

Kembangkan Daun Talas Menjadi Rokok, Agus Subekti Sudah Kirim Sampai Australia

Agus Subekti (43) warga Kabupaten Semarang yang mampu mengolah daun talas untuk menggantikan tembakau sebagai bahan baku utama rokok.

Kembangkan Daun Talas Menjadi Rokok, Agus Subekti Sudah Kirim Sampai Australia - Proses-penjemuran-setelah-pemotongan-daun-talas.jpg
TRBUNMURIA/Hanes Walda
Agus Subekti saat melakukan proses penjemuran setelah pemotongan daun talas, Rabu (16/11/2022).
Kembangkan Daun Talas Menjadi Rokok, Agus Subekti Sudah Kirim Sampai Australia - Agus-Subekti-saat-melakukan-proses-penjemuran.jpg
TRBUNMURIA.COM/Hanes Walda.
Agus Subekti saat melakukan proses penjemuran setelah pemotongan daun talas, Rabu (16/11/2022).

TRIBUNMURIA.COM, SALATIGA - Agus Subekti (43) Dusun Kalangan Desa Sukoharjo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang berhasil mengolah daun talas untuk menggantikan tembakau sebagai bahan baku utama rokok.

Berawal para pertengahan 2019, Agus mendapatkan informasi bahwa daun talas memiliki berbagai potensi.

Menurutnya ia mendapatkan informasi tersebut dari daerah Pandeglang Jawa Barat.

Baca juga: Pabrik Rokok Gudang Garam Terbakar Selasa 8 November 2022 Dini Hari

Agus langsung mengecek ke Pandeglang memang benar ada tanaman yang dimaksud.

Walaupun tanaman tersebut ada, ia tidak langsung ikut program yang ada di daerah Pandeglang.

“Program ini dalam arti program pengembangan pola kemitraannya, lalu kita verifikasi di beberapa titik di Jawa Tengah, Jawa Timur,”

Setelah melakukan beberapa cek verifikasi, Agus mengaku bahwa tanaman tersebut sudah ada dan tidak endemik.

Tanaman talas ini merupakan tanaman yang mudah ditanam dan tidak terlalu riwil dalam pengembangannya serta jenis talas tersebut yakni talas bening.

Agus menyarankan untuk tidak menanam talas di lahan produktif karena ini merupakan hal baru dan belum adanya market yang pasti.

“Kami lalu orientasikan ke lahan-lahan non produktif,” ungkapnya.

Baca juga: Jutaan Batang Rokok Ilegal di Welahan Jepara Disita Bea Cukai Kudus, Nilainya Rp1 Miliar Lebih

Menurutnya, pada tahun itu Agus hanya memiliki peluang dalam jenis rokok.

“Kita kombinasi dengan bahan baku yang ada waktu itu, tahunya baru rokok dan kita coba bikin racikan sendiri ternyata bisa,” ucapnya.

Pada awal pandemi Covid-19, hasil produksinya dikirim ke Australia sebesar empat kontainer besar dan satu kontainer kecil untuk sampel.

Sementara saat ini Agus akan menjual hasil talas tersebut ke salah satu produsen rokok nasional.

Dikatakannya, dengan menjual ke produsen rokok nasional agar para petani talas dapat menikmati hasilnya juga.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved