Berita Jateng
Siswi Dirundung Guru Karena Tak Pakai Jilbab, Ahmad Sahroni: Jangan Paksa Kehendak Pada Orang Lain
Crazy Rich Tanjung Priok komentari perundungan siswi SMA Negeri 1 Sumberlawang tak pakai kerudung di Kabupaten Sragen.
Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Ramai diperbincangkan di jagad maya, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menjadi korban perundungan guru karena tidak mengenakan jilbab atau kerudung.
Perundungan yang sudah terjadi sejak awal tahun ajaran baru tak hanya dilakukan oleh guru, namun juga rekan sekolah S.
Puncaknya, S dimarahi oleh guru matematika bernama Suwarno saat jam pelajaran dan cenderung pada perundungan, S enggan berangkat sekolah.
Kasus ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ahmad Sahroni.
Ditemui saat Seminar Nasional bertajuk 'Be Brave to Start Your Business and Catch Your Dream' di Rama Shinta Ballroom, Patra Semarang Hotel and Convention pada Senin (14/11/2022), ia menyatakan bahwa mengenakan jilbab merupakan keinginan pada masing-masing individu.
"Bagi mereka yang membully (merundung, red) dikasih ilmu yang cukup agar tidak memaksakan orang lain berkehendak yang mereka mau," ungkapnya.
Ia meminta agar pihak yang melakukan perundungan mendapatkan pelajaran agar tidak melakukan hal yang melanggar hak orang lain.
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan agar tidak boleh ada lagi kasus guru merundung siswa seperti yang terjadi di Sragen.
Hal tersebut ia tegaskan saat menghadiri Pelepasan Kontingen Jawa Tengah untuk berlaga di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XVII Tahun 2022 di Gradhika Bhakti Praja Jalan Pahlawan Mugassari Kota Semarang.
"Saya peringatkan dengan keras ialah bullying (perundungan, red) dan semua guru tidak boleh membully siswanya dengan alasan apapun," ucap Ganjar.
Ia menyatakan bila di waktu yang akan datang ditemukan perilaku perundungan akan langsung berhadapan dengannya dan tidak boleh ada orang yang memiliki agenda tersembunyi.
Ganjar tegaskan bila nantinya ditemui kasus sejenis, ia meminta guru untuk berkomitmen tidak melakukan perundungan dan ia tak segan untuk mencopot guru yang melakukan perundungan.
Menurutnya, para guru bertugas membimbing para siswa untuk berkembang, bukan merundung siswa.
"Hari ini dipanggil DPRD, mudah-mudahan bisa terlihat apa motifnya. Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali jadi kalau anda melanggar, Anda berhadapan dengan saya," pungkasnya. (arh)