Berita Jateng

SMP Bhakti Mulia Wonosobo Terima Semua Siswa Disabilitas, Guru Pun Menyesuaikan Cara Mengajar

Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah meluncurkan program Unit Layanan Disabilitas (ULD) bidang pendidikan.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/IMAH MASITOH
Bupati Afif dan Wabup Albat saat berinteraksi dengan siswa disabilitas tuna rungu setelah pertemuan Unit Layanan Disabilitas (ULD), Selasa (1/11/2022).  

TRIBUNMURIA.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah meluncurkan program Unit Layanan Disabilitas (ULD) bidang pendidikan yang difungsikan sebagai dukungan penyelengaraan pendidikan inklusif bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).
 
Saat ini, semua sekolah di Kabupaten Wonosobo harus sudah dapat menerima PDBK di sekolahnya.

Guna memberikan semangat dan mendorong sekolah-sekolah mampu melayani PDBK di sekolahnya, Bupati Wonosobo memberikan penghargaan kepada 52 sekolah yang telah melayani siswa berkebutuhan khusus. 

Dari 52 sekolah tersebut ada sebanyak 42 tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 10 tingkat Sekolah Menengah Pertama, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. 

Baca juga: Bikin Degdegan, Tim SAR Turunkan Santri di Kesugihan Cilacap yang Panjat Tower Setinggi 73 Meter

Kepedulian kepada siswa disabilitas untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa normal lainnya, seperti halnya di SMP Bhakti Mulia Wonosobo misalnya.

Kepala Sekolah SMP Bhakti Mulia Wonosobo, Theresia Sri Handayani mengatakan, sekolah ini sudah menerima siswa disabilitas sudah puluhan tahun yang lalu. 

"Sekolah inklusi di sini sudah lama menerima siswa disabilitas. Sejak pertama saya datang ke Wonosobo tahun 1995 sudah menjumpai siswa disabilitas," ungkapnya kepada Tribunmuria.com, Jumat (4/11/2022). 

Kebanyakan siswa disabilitas yang bersekolah di sini memang berasal dari SLB Don Bosco dan SLB Dena Upakara yang sebelumnya sudah mendapat rekomendasi untuk dapat bersekolah di sekolah umum. 

"Kita sudah kenal dekat dengan SLB itu. Dan selama ini kami baru melayani siswa disabilitas tuna rungu. Karena selama ini belum pernah ada yang mendaftar, selain dari tuna rungu," jelasnya. 

SMP Bhakti Mulia Wonosobo sangat terbuka menerima, baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan apapun untuk dapat bersekolah di tempatnya. 

Sekolah nantinya akan memberikan fasilitas kepada siswa disabilitas sesuai dengan apa yang dibutuhkannya guna menunjang proses pembelajaran maupun aktivitas di lingkungan sekolah.

"Misalnya, ada anak yang mau sekolah di sini kita siapkan kebutuhan apa saja. Ketika siswa masuk kita identifikasi dulu kekurangannya di hal apa," ungkapnya. 

Saat ini, di SMP Bhakti Mulia Wonosobo terdapat satu siswa disabilitas tuna rungu, yang saat ini duduk di kelas 8.

Selama menerima siswa disabilitas pihak sekolah tidak begitu bermasalah dalam proses belajar mengajar, namun memang seiring perlu adanya adaptasi dari siswa disabilitas, guru, ataupun siswa lain. 

Ketika terdapat siswa disabilitas, guru sudah mendapatkan informasi sehingga dalam kegiatan mengajar, guru akan menyesuaikan siswa disabilitas ini. 

"Karena sekolah kita selama ini baru ada siswa disabilitas tuna rungu, sehingga saat penyampaian guru akan menjelaskan pelajaran dengan mimik bicara yang bulat agak lambat, menggunakan media menulis di papan tulis atau Powerpoint," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved