Berita Blora
Kronologi 86 Calon Jemaah Umrah Blora Gagal Berangkat, Tak Disediakan Tiket Pesawat ke Jeddah
86 calon jemaah umrah gagal berangkat ke Tanah Suci karena pihak biro perjalanan atau travel tak menyediakan tiket pesawat ke Jeddah, Arab Saudi.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – 86 calon jemaah umrah asal Blora dipastikan gagal berangkat ibadah ke Tanah Suci, saat mereka sudah sampai di Jakarta.
ke-86 calon jemaah umrah tak bisa berangkat ke Tanah Suci lantaran pihak travel yang memberangkatkan mereka hanya menyediakan tiket pesawat sampai Jakarta.
Sementara, tiket pesawat sampai ke Jeddah, Arab Saudi, tak disediakan oleh pihak travel.
Walhasil, ke-86 calon jemaah umrah tersebut terpaksa kembali pulang ke rumah masing-masing, meski telah sampai di Jakarta.
Ke-86 calon jemaah umrah yang berangkat dari Blora tersebut, tak semuanya merupakan warga kabupaten setempat.
Sebagian di antaranya merupakan warga dari luar Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Rinciannya, 77 calon jemaah asal Blora, dan 9 orang sisanya berasal dari Jawa Timur.
Sampai di Jakarta sejak 11 Oktober
TI, Salah satu calon jamaah menjelaskan, jamaah sudah berangkat ke Jakarta sejak 11 Oktober lalu.
Mereka kemudian menunggu dengan menginap di salah satu hotel di Jakarta.
Namun setelah lebih dari sepuluh hari tanpa kejelasan, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing terlebih dahulu.
"Sebenarnya semua persiapan sudah lengkap. Sudah ada koper dan tas. Visa sudah siap."
"Sudah vaksin meningitis. Paspor juga sudah disiapkan masing-masing."
"Tapi karena tidak ada tiket, jadi kami memutuskan pulang terlebih dahulu," ungkapnya, Selasa (25/10/2022).
Dijelaskannya, pihak biro dari PT Sepinggan Indah Jaya Abadi yang melayani pemberangkatan umrah ini sudah secara gentle melayani jamaah yang bernasib tidak pasti di Jakarta.
Tiga orang petugas mendampingi jamaah saat menginap di hotel hingga kepulangan ke Blora.
"Pelayanan pihak biro sudah bagus. Selama di hotel kami tidak sampai kelaparan."
"Dikasih makan tiga kali sehari. Kalau mau ziarah pun diantarkan," terangnya.
"Bahkan tiga petugas jadi jaminan sebagai tanggung jawab biro."
"Saat kunci mobil petugas diminta, mereka langsung menyerahkan," tandasnya.
Meski menyesali kejadian ini, TI juga merasa kasihan dengan Kiai HA dari Jawa Timur sebagai pihak biro.
Menurutnya, Kiai HA juga merupakan korban dari calo tiket. Uang untuk tiket sudah ditransfer ke Hasan (calo tiket pesawat).
Namun hingga sekarang belum dibelikan tiket yang dibutuhkan untuk memberangkatkan jamaah ke Tanah Suci itu.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai kegunaan uang yang telah disetorkan ke Hasan. Hasan tidak merespon apapun.
Hasan yang masih saudara dengan Kiai HA diduga menyelewengkan uang jamaah yang seharunya digunakan untuk membeli tiket.
Namun hingga saat ini masih belum diketahui kegunaan uang tersebut untuk apa.
Dijanjikan kembali diberangkat akhir November
PT Sepinggan Indah Jaya Abadi bersama para jamaah didampingi pihak Kemenag Blora dan kepolisian melakukan musyawarah pada sebuah masjid di Kunduran, Kabupaten Blora, terkait gagal berangkatnya 86 calon jemaah umrah.
Hasil dari musyawarah tersebut, mereka bersepakat akan diberangkatkan umrah pada akhir November mendatang.
Dalam surat kesepakatan bersama itu, terdapat tiga pihak yang menandatangani, yakni Kiai HA perwakilan biro, Khumaedi sebagai ketua penyelenggara Kunduran, serta Gun sebagai perwakilan dari jemaah.
"Semua pihak bersepakat akan diberangkatkan antara 20 sampai 30 November."
"Semoga Kiai HA diberikan pertolongan Allah untuk mewujudkannya. Kami juga bisa bertamu ke tanah suci," harap TI salah satu calon jamaah asal Blora, Selasa (25/10/2022).
TI mengungkapkan, para jamaah menghendaki untuk diberangkatkan ke tanah suci.
Meskipun secara jumlah hari tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
"Kalau kami yang penting berangkat. Misalkan berkurang jadi 12 hari atau 14 hari gapapa. Kasihan kiai HA juga," ungkapnya.
Kejadian ini menurutnya, terjadi karena kiai HA yang terlalu percaya pada orang yang dikenalnya.
Pihak biro tersebut menurut TI sudah resmi dan sudah sering memberangkatkan jeamaah umrah.
Namun, apesnya, jatah keberangkatan untuk dia dan rombongan terdapat halangan yang mengakibatkan gagalnya berangkat ke tanah suci.
"Biasanya Kiai HA tidak pesan tiket ke Hasan. Tetapi karena ditawari dengan iming-iming diskon lebih besar, Kiai HA mengiyakan," ucapnya.
"Akhirnya berimbas tidak jadi berangkat. Padahal periode setelah saya tetep berangkat. Seratus lebih jemaah dari Jawa Timur," imbuhnya.
Atas perjanjian itu, TI menjelaskan Kiai HA siap diproses secara hukum apabila tidak mampu memberangkatkan umrah 86 orang jemaah itu. (kim)