Internasional

Temuan Infeksi Penyakit Rusa 'Zombie' Bikin Geger, Kepala Berdarah

Sekitar 30 rusa roe yang terinfeksi penyakit yang tidak diketahui. Temuan penyakit itu di wilayah Kota Kurgan, Rusia.

istimewa
Rusa roe yang teridentifikasi penyakit misterius. 

TRIBUNMURIA.COM - Sekitar 30 rusa roe yang terinfeksi penyakit yang tidak diketahui. Temuan penyakit itu di wilayah Kota Kurgan, Rusia.

Rusa yang terinfeksi berperilaku aneh. Mulutnya berbusa, berjalan berputar-putar, kejang-kejang.

Perilaku tak wajar itu yang membuat orang-orang menyebut penyakit itu mirip gejala zombie alias mayat hidup.

ILUSTRASI: Seekor rusa digambarkan di ladang gandum yang dipanen pada 20 Juli 2020 di dekat Chinon, Prancis tengah.
SOUVANT GUILLAUME / AFP
ILUSTRASI: Seekor rusa digambarkan di ladang gandum yang dipanen pada 20 Juli 2020 di dekat Chinon, Prancis tengah. SOUVANT GUILLAUME / AFP (AFP)

Spesialis mengambil sampel dari rusa roe dan mengirimkannya ke laboratorium. Apa hasilnya? Belum diketahui alias tidak teridentifikasi.

Dilansir dari media lokal setempat, Koordinator utama proyek Dana Margasatwa Dunia untuk konservasi spesies hewan langka, Natalia Dronova menyebutkan kemungkinan alasan perilaku rusa roe ini.

Menurutnya, kondisi serupa pada hewan bisa disebabkan oleh:

  • parasit
  • infeksi
  • keracunan kimia
  • rabies

Natalia Dronova menampik itu bukan gejala zombie seperti yang ditrenkan warganet di negara itu.

“Ini jelas bukan zombie. Mungkin ada beberapa alasan yang sangat nyata untuk perilaku ini. Adalah mungkin untuk mengatakan dengan pasti hanya setelah pengambilan sampel dan studi menyeluruh oleh dokter hewan yang menangani hewan liar. Ini dapat berkisar dari parasit dan infeksi hingga keracunan dari bahan kimia pertanian yang sekarang terkendali. Serta manifestasi rabies dan masih banyak lagi,” kata Dronova.

Tanpa penelitian skala besar tidak mungkin untuk menentukan penyebab pasti dari fenomena tersebut.

Pakar menekankan bahwa penting untuk menangani situasi agar situasi tidak memburuk. Semua bukti-bukti harus dikumpulkan dan diteliti lebih mendalam.

Dia merekomendasikan agar fenomena ini segera ditangani pemerintah setempat, supaya mencegah penyebaran lebih lanjut.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved