Berita Kudus
Menilik Pintu Pengendali Banjir Bendung Wilalung di Kudus, Tinggalan Belanda Berusia 1 Abad Lebih
Pintu pengendali banjit Bendung Wilalung berusia lebih dari 100 tahun. Tinggalan Belanda. Dari 11 pintu, kini hanya satu yang masih berfungsi normal.
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, terdapat sebuah bangunan peninggalan zaman penjajah yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.
Bangunan tersebut bernama pintu Bendung Wilalung, terletak di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus.
Pintu Bendung Wilalung konon dibangun pada zaman Belanda tahun 1918.
Bangunan tersebut masih kokoh berdiri lengkap dengan 11 pintu, yang kini dialihfungsikan dari media irigasi menjadi pengendali banjir.
Namun, hanya tersisa satu pintu nomer 8 yang masih bisa difungsikan secara maksimal.
Sementara 10 pintu lainnya, tidak bisa difungsikan lagi sebagaimana mestinya.
Penjaga pintu Bendung Wilalung, Sugeng Hartanto mengatakan, dua pintu mengarah ke Sungai Wulan dan 9 pintu mengarah ke Sungai Juwana.
Dua pintu ke arah Sungai Wulan, lanjut dia, dibuka menyeluruh setiap harinya sebagai pintu utama aliran sungai.
Sementara 9 pintu yang mengarah ke Sungai Juwana ditutup rapat, hanya pintu 8 yang bisa dibuka sewaktu-waktu bilaa dibutuhkan, dan pintu-pintu lainnya tidak bisa dibuka karena macet.
"Selain usia bangunan yang sudah tua lebih dari 100 tahun peninggalan VOC, pintu tidak bisa dibuka karena terhambat sedimentasi dan sampah."
"Jadi perlu penanganan khusus," terangnya, Rabu (19/10/2022).
Dia mengatakan, pada awalnya Bendung Wilalung dimanfaatkan sebagai sarana irigasi lahan pertanian.
Saat ini, dialihfungsikan sebagai pengendali banjir di wilayah Kudus dan sekitarnya.
Warga sekitar juga memanfaatkan bendung tersebut menjadi ikon wisata murah-meriah.
Biasanya, pengunjung berfoto di lokasi bendung dengan berlatar belakang bangunan tua bersejarah peninggalan Kolonial Belanda.