Tragedi Kanjuruhan
Temuan Komnas HAM: Kerusuhan Kanjuruhan Tak Ditimbulkan Suporter, Pertanyakan Dalih Aparat
Temuan Komnas HAM atas Tragedi Kanjurhan menyebut kerusuhan tak ditimbulkan oleh suporter, pertanyakan dalih aparat tembakkan gas air mata ke tribun.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan Aremania turun ke lapangan bukan karena merasa kecewa jagoannya kalah.
Justru, mereka menghampiri para pemain untuk memberi semangat karena menelan pil pahit seusai kontra melawan Persebaya Surabaya.
Hal ini, kata Choirul Anam, dibuktikan dengan tidak adanya para pemain yang terluka ataupun mendapat perlakuan tak mengenakkan dari Aremania.
2. Penyebab ratusan korban tewas
Lebih lanjut, Choirul Anam juga membeberkan soal kondisi jenazah korban tragedi Kanjuruhan yang menunjukkan indikasi penyebab kematian.
Informasi soal jenazah korban tragedi Kanjuruhan didapatkan Komnas HAM dari pihak keluarga, Aremania, ataupun relawan.
Choirul Anam mengungkapkan, banyak jenazah yang kondisi wajahnya biru dan matanya merah.
Kondisi ini, kata Choirul Anam, kemungkinan besar disebabkan karena kekurangan oksigen dampak dari gas air mata yang ditembakkan polisi.
"Kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata. Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa," terang Anam, dilansir Tribunnews.com.
Selain itu, ia juga menjelaskan karakter luka korban yang mengalami luka-luka.
Menurut Choirul Anam, mereka mengalami kondisi luka yang bermacam-macam diantaranya patah kaki, patah rahang, dan memar.
"Ada beberapa yang sangat memperihatinkan karena kena gas air mata adalah kondisi mata. Matanya sangat merah," ujarnya.
3. Hanya dua pintu yang dibuka saat kerusuhan
Choirul Anam memaparkan kondisi Stadion Kanjuruhan ketika kerusuhan terjadi pada Sabtu lalu.
Menurut hasil investigasi sementara, Komnas HAM menemukan hanya ada dua pintu keluar stadion yang dibuka, dari total 14 pintu, saat kerusuhan terjadi.