Berita Jateng

Ada Nilai Sejarah Tinggi, Pemkot Semarang Ingin Hotel Dibya Puri yang Mangkrak Bisa Direvitalisasi

Pemkot Semarang berharap Hotel Dibya Puri, di sudut Jalan Pemuda, Kota Semarang bisa segera direvitalisasi.

Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/BUDI SUSANTO
Kondisi Hotel Dibya Puri yang ada di Jalan Pemuda Kota Semarang, Kamis (29/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang berharap Hotel Dibya Puri, di sudut Jalan Pemuda, Kota Semarang bisa segera direvitalisasi.

Ia pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk bisa turut menangani.

Pasalnya Hotel Dibya Puri ini yang sudah berdiri sejak 1847 dengan nama Du Pavilion itu di bawah naungan BUMN PT Hotel Indonesia Natour (Inna Group).

Baca juga: Tahun Kelam Bagi Mark Zuckerberg, Bukan Lagi Top Ten Orang Kaya, TikTok Bikin Saham Meta Anjlok

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Hotel Dibya Puri memiliki nilai kesejarahan terkait perkembangan Kota Semarang.

Presiden Soekarno pun disebut pernah bermalam di hotel tersebut.

"Pada 1964 Presiden RI pertama, Soekarno bersama Megawati pernah berkunjung ke Semarang dan bermalam di Hotel Dibya Puri," ucapnya, Kamis (29/9/2022).

Dilanjutkannya, Hotel Dibya Puri menjadi  satu kesatuan kawasan Kota Lama Semarang dan memiliki nilai sejarah.

Hendi sapaan akrabnya menjelaskan, Pemkot Semarang akan menggandeng pihak terkait dalam upaya melakukan revitalisasi. 

“Secepatnya kami akan melakukan komunikasi,” imbuhnya.

Kini kondisi Hotel Dibya Puri tak lagi terawat, beberapa atap runtuh dan lubang menyelimuti dindingnya.

Layaknya bangunan mangkrak, kondisi bangunan hotel tersebut sangat memprihatikan.

Namun kemegahan bangunan bersejarah berarsitektur Eropa itu masih bisa dilihat dari jauh.

Mingan yang sudah menjaga Hotel Dibya Puri sejak 1970-an, mengatakan, hotel tersebut juga pernah dilirik investor beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ngaku Reporter Tribun Network untuk Peras Warga, Wartawan Gadungan Ditangkap Polisi

Rencananya investor akan membangun kafe di hotel tersebut.

"Namun karena pandemi pembangunan terhenti, sampai sekarang tak dilanjutkan lagi," ucap 

Mingan mengaku, di era 1970 hotel tersebut selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai daerah.

"Kerja sampai capai saat itu, karena pengunjung tiada hentinya berdatangan. Namun sekarang kondisinya tak lagi seperti dulu," tambahnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved