Berita Jateng

Dinas ESDM Solo Datangi Sumur Gas di Jambanan Sragen, Dicek: Bisa Buat Bahan Bakar Memasak

ESDM Wilayah Solo mengambil sampel lumpur bor di sumur yang akan jadi sumber air untuk Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/MAHFIRA PUTRI
Sumur yang akan jadi sumber air untuk Pamsimas di Desa Jambanan Sragen diberi pembatas garis polisi, Kamis (8/9/2022) 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Solo mengambil sampel lumpur bor di sumur yang akan jadi sumber air untuk Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Jambanan Sragen.

Sumur yang berada tepatnya di Dukuh Kwayon, RT 23, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen itu sebelumnya mengeluarkan gas yang bisa terbakar para Senin lalu.

Mengetahui hal tersebut, Kepala Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah Solo, Abdul Charis bersama timnya turun ke lokasi untuk mengambil sampel, Kamis (8/9/2022).

Chris, sapaan akrabnya, itu menduga kuat, gas yang keluar merupakan gas rawa atau biogenic shallow gas.

Gas ini bisa dimanfaatkan warga untuk bahan bakar untuk kebutuhan dapur.

Baca juga: Laga Lawan Persikabo Hari Jumat, Momen Pembuktian bagi PSIS untuk Mampu Bangkit

Baca juga: Enam Warga Tercatut dalam Sipol, 2 Orang Berstatus ASN Pusat dan Daerah

Baca juga: Komunitas Relawan Pendonor Blora Ajak Warga untuk Peduli Ketercukupan Stok Darah

Meski bisa dimanfaatkan perlu dilakukan kajian lebih jauh untuk pemanfaatannya.

Sumur dengan kedalaman 94 meter itu akhirnya urung menjadi sumur Pamsimas.

"Kami ke sini untuk mengidentifikasi temuan, kemarin kan peristiwa pengeboran tanah untuk sumur dalam yang menghasilkan gas," katanya kepada wartawan.

Chris mengatakan gas tersebut tidak membahayakan dan dimungkinkan bisa dimanfaatkan masyarakat.

Meskipun demikian pihaknya harus melakukan analisa terlebih dahulu.

"Tidak membahayakan, dimungkinkan bisa dimanfaatkan. Kami analisa terlebih dahulu, kira-kira potensinya berapa banyak. Munculnya gas itu di formasi kedalaman berapa, semua itu butuh analisa," lanjut dia.

Dia melanjutkan gas yang keluar dari sumur itu merupakan gas alam yang diduga masuk kategori gas rawa atau gas dangkal.

Di mana secara biologis terbentuk karena proses alam pada zaman masa purba.

Baca juga: Selama Belum Ada Revisi Perpres, Semua Lapisan Masyarakat Boleh Beli Pertalite

Baca juga: Polisi Tidur di Perbatasan Kota Semarang dari Ungaran Dinilai Membahayakan, Dikeluhkan Sopir Truk

"Bisa jadi ini gas alam, gas rawa dangkal terbentuknya dari fosil jaman dulu. Dari topografi Jambanan sangat memungkinkan munculnya gas dangkal," katanya.

Meskipun berpotensi bisa dimanfaatkan, Chris mengatakan harus dilihat dulu seberapa besar potensi gasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved