Berita Jateng

Casbari Jadi Korban Penembakan, Hasil Rontgen, Ada Proyektil Peluru Bersarang di Kepala

Sempat berusaha menyelamatkan diri dengan meminta bantuan ke rumah tetangga, Casbari yang jadi korban penembakan akhirnya meninggal.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Suasana di area rumah Casbari (korban) yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) penembakan. Belrokasi di RT 21/RW 05 Desa Pedes Lohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Terlihat garis polisi masih terpasang di bagian depan, samping, dan belakang rumah, Rabu (31/8/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SLAWI - Warga RT 21 RW 05 Desa Pedes Lohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan peristiwa yang menimpa Casbari pada Selasa (30/8/2022) malam kemarin yang diduga menjadi korban penembakan.

Sempat berusaha menyelamatkan diri dengan meminta bantuan ke rumah tetangga, tapi pada akhirnya laki-laki berusia 40 tahun ini tidak bisa terselamatkan dan kehilangan nyawa.

TribunMuria.com berusaha mencari informasi kebenaran peristiwa tersebut, dan mendatangi rumah korban yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah sampai di lokasi, terlihat garis polisi masih terpasang dibagian depan, samping, dan belakang rumah.

Baca juga: Truk Tangki Pengangkut Solar Ilegal Diciduk, Ini Identitas Mafia yang Catut Logo Inkoppol

Selain itu, beberapa petugas dari Polsek Adiwerna maupun Polres Tegal juga terlihat masih berjaga di TKP rumah korban.

Ditemui saat berada di sekitar TKP, Muhammad Sukroni, mengungkapkan ia tidak mengetahui secara pasti tentang peristiwa yang menimpa Casbari.

Namun sesuai informasi yang didapat dan Sukroni ketahui, peristiwa terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Jadi korban (Casbari), sekitar pukul 23.00 WIB keluar rumah, kemudian langsung menuju rumah Rismono untuk meminta tolong dengan kondisi kepala bagian belakang terluka.

Kebetulan sebelum kejadian, korban sempat datang ke rumah Rismono untuk tahlilan. 

"Setelah tertembak, korban lari keluar rumah, kemudian meminta tolong kepada tetangga yang masih saudara. Setelahnya korban dari rumah dibawa ke klinik Hj. Aisah Pagiyanten pakai sepeda motor bersama Pak RW 05, Zaenudin. Tetapi tidak bisa menangani karena luka yang cukup parah, akhirnya langsung dibawa ke RSI PKU Muhammadiyah Tegal," ungkap Sukroni, pada TribunMuria.com, Rabu (31/8/2022).

Sukroni menyebut, korban saat keluar dari rumah memegangi kepala bagian belakang yang berdarah.

Saat korban masih dalam kondisi sadar, yang bersangkutan sempat ditanya oleh warga siapa orang yang menembak, kemudian korban menjawab jika yang melakukan adalah adiknya sendiri.

Bahkan saat ditanya oleh lurah, kapolsek, jawaban korban juga masih sama, yaitu pelaku penembak dirinya adalah sang adik.

"Jadi saat minta tolong dan ke rumah Rismono, korban masih sadar, masih hidup. Nah sempat ditanya siapa pelakunya, terus korban menjawab sang adik yang menembak," katanya.

Diketahui, rumah yang menjadi TKP penembakan sehari-hari kosong tidak ada yang menempati atau menghuni.

Karena Casbari (korban), sang adik, dan kedua orangtuanya semua merantau, tetapi tidak di lokasi yang sama. 

Dijelaskan, Casbari merantau di daerah Sentul Bogor dan berjualan nasi goreng. 

Sedangkan sang adik dan kedua orangtuanya berjualan ketoprak di daerah Citeureup Bogor. 

Adapun menurut informasi, Casbari merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

"Korban biasanya merantau, tidak menetap di rumah sini. Pulang jika ada keperluan atau misal momen lebaran. Nah ini pulang baru tiga hari," kata Sukroni.

Ditanya apakah saat malam kejadian tetangga atau warga sekitar mendengar suara letusan atau tidak?

Menurut Sukroni rumah yang paling dekat sempat mendengar suara, tetapi ia mengira suara petasan sehingga tidak keluar rumah.

Sementara untuk orangtua korban masih dalam perjalanan dari Bogor menuju Tegal dan langsung ke rumah sakit. 

Nantinya dari rumah sakit langsung ke rumah duka, dan rencananya jika semua proses sudah selesai jenazah akan langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat. 

"Ya Casbari orangnya biasa, dalam artian baik, dengan tetangga juga hubungannya baik. Kalau ada masalah dengan orang atau keluarga, saya juga tidak tahu pasti," ujarnya.

Terpisah, Humas RSI PKU Muhammadiyah Tegal, Dhinar Aji Pratomo, mengungkapkan korban datang ke IGD Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 23.30 WIB dengan kondisi masih sadar. 

Kemudian dokter yang bertugas di IGD saat itu langsung melakukan tindakan sesuai prosedur medis yang baik, observasi medis, dan lain sebagainya.

Setelah penanganan di IGD, korban sempat dibawa ke ruang rawat inap terlebih dahulu.

"Sampai sekitar pukul 03.15 WIB pasien mengalami penurunan kesadaran, dan pukul 04.30 WIB dokter menyatakan pasien (Casbari) meninggal dunia," papar Dhinar. 

Saat sampai di rumah sakit, Dhinar mengatakan korban masih dalam kondisi sadar, bahkan bisa diajak berkomunikasi dengan baik. 

Tetapi memang mengeluhkan sakit di bagian kepala, sampai akhirnya dirawat inap, tapi mulai mengalami penurunan kesadaran pukul 03.15 WIB dan pukul 04.30 WIB dinyatakan meninggal dunia.

"Sampai saat ini kami masih menunggu tim autopsi dari Polda Jateng, untuk penyelidikan lebih lanjut, dan mengetahui penyebab meninggalnya korban," kata Dhinar. 

Manager Pelayanan Pasien RSI PKU Muhammadiyah Tegal, Sri Sulastri, menambahkan saat korban datang di IGD mengeluhkan sakit di bagian belakang kepala dan setelah dicek memang terdapat luka.

Setelahnya, dokter memberikan terapi, obat anti nyeri, diperiksa kondisi keseluruhan fisik, sampai akhirnya masuk di kamar rawat inap.

"Kalau berkaitan dengan kondisi luka, jumlah luka, dan lain-lain mungkin ranahnya pihak kepolisian. Tapi untuk kondisi awal saat pertama di IGD memang mengeluh sakit dibagian belakang kepala. Ya setelah dicek menang ada luka," terangnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Vonny Farizky, membenarkan peristiwa penembakan tersebut.

Sesuai keterangan saksi, peristiwa terjadi pada Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Korban keluar dari rumah sambil memegangi bagian belakang kepalanya.

Saksi juga mengaku sempat mendengar ada suara bunyi letusan tembakan.

Nah saat ditolong ini, saksi melihat ada luka di belakang kepala dan sempat bertanya kepada korban siapa yang melakukan.

Setelahnya saksi bersama warga yang lain langsung membawa korban ke klinik, tapi karena tidak sanggup menangani akhirnya dibawa ke RSI PKU Muhammadiyah Tegal. 

"Saat ditanya saksi, korban ini sempat menyebut pelaku penembakan, nah ini yang sedang kami dalami. Untuk kelanjutan penetapan tersangka kami sudah dalami dan mencari informasi lebih lanjut," jelas AKP Vonny.

Ditanya luka korban ada dibagian mana, Kasat Reskrim mengatakan sesuai hasil laboratorium forensik ada luka tembak di bagian belakang kepala. 

Sementara anggota Satreskrim Polres Tegal sudah melakukan olah TKP, dan mencari alat bukti yang cukup.

"Intinya kami masih sedang mendalami apa jenis senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak, dan amunisi nya juga apa. Jika semua sudah lengkap dan jelas, maka akan kami sampaikan lebih detail untuk kasus ini," tegas Kasat Reskrim. 

Baca juga: Pekan Raya Batang 2022 Mulai Buka, Beragam Buku dari 136 Stan Penerbit Bisa Jadi Pilihan Kamu

Ditambahkan, sesuai keterangan saksi-saksi, pada saat kejadian di rumah korban ada kehadiran sang adik.

Tapi ya untuk data lengkapnya masih kami dalami dan akan diprofil jika sudah lengkap.

Adapun selama ini korban hidup sendiri, karena sudah lama bercerai dengan istrinya.

Korban memiliki satu anak berusia sekitar 14-15 tahun, dan tinggal dengan ibunya atau mantan istri korban.

"Ya untuk terduga pelaku masih kami dalami. Sedangkan dari hasil x-ray atau rontgen, kami melihat memang ada proyektil peluru yang bersarang di kepala korban," tutupnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved