Berita Kudus

Ada Kelangkaan Elpiji di Kudus yang Diduga Terjadi Karena Penimbunan, Pertamina Gandeng Polisi

PT Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT) menduga adanya dugaan penimbunan terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram (Kg) yang terjadi di Kabupaten Kudus.

Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Moch Anhar
PERTAMINA
Pangkalan Khusnul Hidayah di Desa Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – PT Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT) menduga adanya dugaan penimbunan terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram (Kg) yang terjadi di Kabupaten Kudus dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir.

Pjs Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT), Marthia Mulia Asri menjelaskan, saat ini tengah adanya kerawanan terkait pengoplosan dan penimbunan elpiji 3 Kg.

“Ini lagi rawan pengoplosan sama yang menimbun (tabung gas subsidi 3Kg),” ujar dia, saat dihubungi TribunMuria.com, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Kenang Pendidikan Masa Zadul Lewat Museum Sekolah di Bangunan Cagar Budaya SMPN 1 Ungaran

Pihaknya, berencana akan bekerjasama dengan kepolisian untuk mengurai kelangkaan tabung gas elpiji di Kabupaten Kudus tersebut.

“Kami kerjasama dengan Polri untuk memantau indikasi tersebut,” ucapnya.

Dugaan itu juga semakin kuat karena tidak adanya perubahan alokasi elpiji subsidi yang diberikan kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Kudus.

Asumsi lain terkait kelangkaan itu, ditaksir juga karena adanya peralihan konsumen yang semula menggunakan elpiji non subsidi menjadi elpiji subsidi.

Hal itu menyusul disparitas harga yang terlalu tinggi antara elpiji non subsidi dan subsidi.

“Karena alokasinya masih sama tidak ada pengurangan cuma karena disparitas harga dengan bright gas jadi indikasi mereka beralih ke elpiji 3 Kg juga banyak,” ucapnya.

Pihaknya juga sudah memantau stok di beberapa pangkalan yang masih tersedia sebanyak 80 tabung yakni Pangkalan Farida yang berada di Desa Burikan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

“Agennya PT Bahtera Agung Sentosa akan mengirimkan 100 tabung pada 30 Agustus 2022,” ujarnya.

Kemudian Pangkalan Khusnul Hidayah yang masih terisi 13 tabung dan rencananya pada hari Senin ini akan mendapatkan pasokan sebanyak 100 tabung ke lokasi yang berada di Desa Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Sementara itu, Thoriq (50), warga Rendeng, Kudus menceritakan kesulitan mencari elpiji subsidi pada hari Minggu (28/8/2022) malam.

Dia menyampaikan berkeliling ke warung dan toko-toko pengecer tidak ada stok sama sekali.

Baca juga: Perjuangkan Harga Tembakau, Bupati Al Khadziq dan DPC APTI Temanggung Temui Direksi Gudang Garam

“Keliling sampai 23 toko itu tidak ada sama sekali. Sampai saya titip ke rumah makan biasanya diantar langsung sama agen,” ujarnya.

Sementara itu, Umi Ningsih, warga Kelurahan Tumpangkrasak, menyampaikan kesulitan mencari elpiji subsidi sejak sebulan ini. Bahkan dia terpaksa menumpang masak di rumah tetangga saat tidak ada stok.

“Pernah kehabisan gas, beli juga nggak ada. Ditawari sama tetangga masak di rumah,” ucap dia. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved