Berita Jateng
Pencarian Catur Siswa SMK Ibu Kartini Semarang Masih Nihil, Rencana Besok Hari Pencarian Terakhir
Pencarian Catur Prasetya (17) siswa SMK Ibu Kartini Kota Semarang yang tenggelam di Pantai Parangtritis hingga sekarang belum membuahkan hasil.
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pencarian Catur Prasetya (17) siswa SMK Ibu Kartini Kota Semarang yang tenggelam di pantai Parangtritis hingga sekarang belum membuahkan hasil, Kamis (18/8/2022).
Petugas SAR gabungan masih berusaha mencari korban dengan berbagai kendala di lapangan di antaranya cuaca yang buruk sehingga menyebabkan gelombang tinggi.
"Ya, kendalanya cuaca tidak menentu," kata Ketua Bidang Kesiswaan SMK Ibu Kartini Kota Semarang, Subagyo Subali kepada TribunMuria.com.
Ia menyebut, pencarian korban akan dilakukan sampai Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Siswa SMK Ibu Kartini Semarang Tenggelam di Pantai Parangtritis, Pencarian Dilakukan Tiga Hari
Selepas itu, akan dirundingkan kembali terkait kelanjutan pencarian korban.
"Informasi dari Tim SAR dan perwakilan keluarga sementara ini pencarian dilakukan sampai Jumat besok," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak SMK Ibu Kartini Kota Semarang tak menyangka kunjungan industri yang sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi bakal berujung hilangnya siswa mereka di pantai Parangtritis.
Korban bernama Catur Prasetya (17) kelas 12 Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
"Iya kejadian kemarin agenda utama adalah kunjungan industri, selepas itu baru mampir Parangtritis," ujar Ketua Bidang Kesiswaan SMK Ibu Kartini Kota Semarang, Subagyo Subali kepada Tribunjateng.com, Selasa (16/8/2022).
Catur Prasetya (17) siswa SMK Ibu Kartini Kota Semarang
Menurutnya, kunjungan industri merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan pihak sekolah.
Kunjungan tersebut sedianya diikuti oleh kelas 10 namun karena terhalang pandemi, kunjungan tersebut baru bisa dilakukan saat para siswa duduk di kelas 11 dan 12.
Total siswa yang ikut kunjungan ada 334 siswa dengan rincian kelas 11 ada 180 dan kelas 12 ada 154.
"Jadi kunjungan digabung kelas 11 dan 12, mereka berasal dari 13 kelas yang diangkut oleh 9 bus," ungkapnya.
Mereka melakukan kunjungan industri di sejumlah tempat di Yogyakarta.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Catur-Prasetya.jpg)