Berita Jateng

Dorong Pengembangan Kopi Robusta Asli Daerah, Despa Beri Inspirasi Warga Karanggintung Cilacap

Despa Damar Sugara ini berhasil mengembangkan kopi robusta asli Desa Karanggintung, Cilacap. Untung menggiurkan setiap bulannya pun berhasil ia raup.

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/PINGKY SETIYO ANGGRAENI
Despa Damar Sugara sedang melakukan proses pengolahan kopi robusta. Sabtu 30 Juli 2022. Pemuda asal Desa Karanggintung, Cilacap yang berhasil kembangkan kopi robusta asli daerah. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Kisah inspiratif datang dari seorang pemuda asal Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap.

Pemuda bernama Despa Damar Sugara ini berhasil mengembangkan kopi robusta asli Desa Karanggintung.

Berawal dari memanfaatkan lahan milik keluarga yang kosong mengangur dan melihat potensi pohon kopi yang dapat dipanen setiap tahun, kini Despa sudah mendapat untung yang menggiurkan setiap bulannya.

Karena saat ini menikmati kopi juga sudah membudaya di masyarakat, sehingga permintaan akan kopi selalu tinggi, dan menjadi peluang bagi petani kopi.

Baca juga: 54 WNI Korban Penyekapan di Kamboja Akhirnya Bebas, Gubernur Ganjar Pranowo Respons Upaya Pemulangan

Baca juga: Wajib Bangkit, PSIS Semarang Belum Berbuah Kemenangan, Akui Keunggulan Tuan Rumah Arema FC

Baca juga: Bangun Karakter Siswa Tangguh, Sekolah Nasional Karangturi Memperluas Kapasitas Asrama

Selain mendapat untung, ia juga kini berhasil mengenalkan kopi jenis robusta asli desanya itu hingga ke luar daerah.

"Awalnya memang ingin memanfaatkan lahan milik keluarga yang kosong, kemudian potensi pohon kopi memang bagus dikembangkan, selain itu karena memang saya pecinta kopi juga," jelas Despa kepada TribunMuria.com, Sabtu (30/07/2022).

Lokasi Desa Karanggintung yang berada di ketinggian 100-600 meter diatas permukaan air laut, kopi jenis robusta dipilih Despa untuk dikembangkan.

Hal itu tentunya tepat, pasalnya kopi robusta hanya dapat tumbuh di ketinggian 400-800 meter diatas permukaan air laut saja.

Bibit pohon kopi robusta sudah ditanam sejak 2018 lalu, artinya 4 tahun sudah Despa mengembangkan kopi robusta di lahan seluas 2 hektare miliknya.

Despa mengatakan bahwa selama ini ia sudah memanennya sebanyak 3 kali.

Untuk hasil kopi yang didapatkan dalam setiap kali panen sebanyak hampir 2 ton dari 2 hektar lahan.

"Kalau kemarin panen baru dapat 2 ton, mungkin tahun depan bisa lebih maksimal bisa sampai 5 ton," kata Despa.

Adapun waktu panen kopi jenis robusta ini berlangsung setiap satu tahun sekali, dalam waktu 3 bulan dari bulan Mei hingga Juli.

Mendirikan usaha pengembangan kopi robusta dengan nama Sugara Coffee, Despa sudah memasarkan kopi khas Karanggintung ini ke beberapa kota di Pulau Jawa.

Adapun kota-kota yang sudah menjadi langganan tempat pemasaran produknya, seperti Kota Probolinggo, Bekasi, Jakarta, Bogor, Bandung, dan untuk lokal seperti Cilacap dan juga Purwokerto.

Despa mengaku bahwa dirinya menjual bubuk kopi yang sudah dikemas dan juga green bean dan roast been.

"Kami menjualnya dalam bentuk kemasan bubuk mulai dari kemasan sachet, kemasan isi 75 gram, 150 gram, 500 gram hingga 1kg. Selain itu juga kami menjual dalam bentuk green bean dan roast bean," ungkap Despa.

Dari usaha pengembangan kopi Robusta khas Desa Karanggintung ini, Despa dapat meraup penghasilan sebesar Rp15 juta setiap bulannya.

Tidak hanya semata-mata mencari keuntungan dari usaha pengembangan kopi saja.

Namun Despa juga memiliki misi sosial, yaitu mengangkat potensi desanya dan membantu para petani di Desa Karanggintung dalam mengembangkan lahan.

Selain itu juga sebagai upaya dalam menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.

"Membantu menciptakan lapangan pekerjaan juga, karena di sini kebanyakan ibu-ibu juga kan tidak punya pekerjaan. Jadi di sini juga bisa membantu, entah itu perawatan di kebun ataupun membantu proses produksinya," jelasnya.

Dalam setahun ini, sudah ada lebih dari 5 orang warga Desa Karanggintung yang mengikuti jejak Despa menjadi petani kopi robusta.

Tidak hanya sekadar mengajak saja, namun Despa juga ikut mendampingi para petani dalam pengembangan, seperti pengecekan kondisi tanaman, penjadwalan pemupukan, bahkan nantinya ia juga siap membantu pemasaran kopi dari hasil panen para petani.

Mengetahui adanya pemuda desa yang mengembangkan kopi robusta khas daerah setempat, tentu menarik perhatian Pemerintah Desa Karanggintung.

Pemerintah Desa merasa sangat bangga dan berterimakasih kepada Despa karena sudah mengenalkan dan mengembangkan potensi desa dan juga memberdayakan masyarakat melalui pengembangan kopi robusta ini.

Aris Yulianto, Sekretaris Desa Karanggintung, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk pengembangan kopi khas daerah ini lebih lanjut.

Baca juga: Bisnis Kuliner Bisa Bertahan Hingga Tiga Generasi, Ini Tips dari Penerus Warung Asem-asem Koh Liem

Baca juga: Ganjar Pranowo Minta Penghapusan Guru Honorer Bertahap: Jangan Langsung

Baca juga: Nasib Terkini 54 WNI Korban Penyekapan di Kamboja Berhasil Dibebaskan: Terima Kasih Pak Ganjar

"Kami tentu dari pihak Desa sangat mendukung usaha Mas Despa untuk mengembangkan kopi khas Karanggintung,  yang tentunya sangat bermanfaat bagi warga desa," kata Aris.

Sementara itu, Despa berharap ke depannya warga yang mengikuti jejaknya semakin bertambah.

Pasalnya kopi robusta khas Karanggintung ini nantinya akan dikirim keluar negeri.

"Harapan kedepannya semakin banyak lagi warga yang ikut mengembangkan kopi di Desa Karanggintung, karena rencananya kopi robusta ini akan kami ekspor. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved