Istri TNI Ditembak
Racun Penyebab Kematian Kopda Muslimin saat Bunuh Diri Diperiksa, Tim Forensik: Butuh Waktu
Tim Forensik gabungan belum bisa pastikan penyebab tewasnya Kopda Muslimin di rumah orang tuanya di Kendal.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG,COM,SEMARANG - Tim Forensik gabungan belum bisa pastikan penyebab tewasnya Kopda Muslimin di rumah orang tuanya Kelurahan Trompo RT 2 RW 1, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal akibat bunuh diri.
Autopsi jenazah Kopda Muslimin dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam dari pukul 13.30 dan selesai 16.00.
Komandan Polisi Militer (Danpom)/IV Diponegoro, Kolonel (CPM) Rinoso Budi menuturkan hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan luka akibat benda tajam maupun tumpul.
Baca juga: Usai Autopsi, Jenazah Kopda Muslimin Diantar ke Kendal, Kapendam: Hak Pemakaman Militernya Dicabut
Baca juga: Fakta Baru Kasus Mutilasi Ungaran Terungkap saat Rekonstruksi, Tersangka Imam Palsukan Surat Nikah
Hasil pemeriksaan organ dalam Kopda Muslimin didapat tanda mati lemas akibat keracunan.
"Dibutuhkan pemeriksaan penunjang Phatologi anatomi yang tidak bisa dilakukan sekarang karena membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 minggu. Selain itu juga perlu pengecekan laboratorium toxicology untuk membuktikan," jelasnya saat konfrensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Kamis 28 Juli 2022.
Menurutnya, kematian Muslimin diestimasikan selama 6 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan.
Sementara hasil laporan yang diterimanya, Kopda Muslimin tewas pada pukul 07.00
"Kalau hasil estimasi kematian 6 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan sudah betul. Bahwa jenazah dinyatakan meninggal pada berkisar pukul 07.00 hingga 07.30," imbuhnya.
Hingga saat ini pihaknya belum bisa menentukan penyebab tewasnya Kopda Muslimin akibat bunuh diri.
Baca juga: KPU dan Bawaslu Blora Koordinasi dengan Kejari, Hamdun: Tahapan Krusial Pemilu 2024 Sudah Berjalan
Baca juga: Sopir Truk Blora Maafkan Perempuan yang Menuduhnya Penjahat, Sampai Dikeroyok Massa di Nglangitan
Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan saat ini telah bisa dipastikan.
"Saat ditemukan meninggal di rumah orangtuanya, kasus ini masih dalam pemeriksaan. Tidak bisa waktu singkat. Baik itu barang bukti maupun orang-orang yang mengetahui, melihat, dan mendengar meskipun ranahnya di peradilan umum," tutur dia.
Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel (CKM) dokter Bima menuturkan, pemeriksaan laboratorium toxicology dan phatologi anatomi membutuhkan waktu untuk menuturkan jenis racun yang ada di tubuh Kopda Muslimin.
"Sementara kami tidak bisa menyampaikan karena rahasia medis," ujarnya. (*)