Berita Blora
Fatayat NU Blora Gandeng PKB untuk Syiar Islam Melalui Festival Hadroh
Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blora menggelar Festival Seni Budaya Hadroh di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Minggu (24/7/2022).
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blora menggelar Festival Seni Budaya Hadroh di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Minggu (24/7/2022).
Kegiatan pun digelar dalam rangka peringatan hari lahir (harlah) Fatayat NU ke 72 dan menyambut bulan Muharram 1444 Hijriah.
Ketua Fatayat NU Kabupaten Blora, Ulva Fatiya Rosyida mengatakan, festival seni budaya ini mengangkat seni budaya islam khususnya hadroh.
Baca juga: Satu Kontainer Senjata Milik Militer Amerika Serikat Masuk Pelabuhan di Lampung, Ditahan Bea Cukai
Baca juga: Minta Tak Ada Kewajiban Beli Seragam di Sekolah, Wali Kota Semarang Hendi: Kasihan yang Tidak Mampu
Baca juga: Kolam Renang Guci Forest Tegal Dibuka, Air Dingin Dikelilingi Pohon Pinus Rindang Khas Pegunungan
"Ini dalam rangka puncak harlah fatayat yang jatuh di bulan april kemarin. Dimana masing-masing pengurus anak cabang (PAC) dan pengurus cabang (PC) pun sudah menyelenggarakan," ucapnya kepada tribunmuria.com di lokasi, Minggu (24/7/2022).
"Dan ini kita bareng-bareng harlah ke 72, sekaligus ini bulan muharram jadi kita juga menyambut bulan muharram tahun baru islam," imbuhnya.
Dikatakannya, Festival hadroh ini diikuti 11 PAC se Kabupaten Blora.
"Sebenarnya antusias untuk sahabat-sahabat itu banyak, karena keterbatasan waktu, kita harus membatasi per PAC satu group saja," jelasnya.
"Semua peserta alhamdulillah nya kita kasih penghargaan semuanya," tandasnya.
Diterangkannya, festival ini mengusung tema khusus yakni, 'Festival hadroh fatayat riang gembira'.
"Juaranya 1,2,3, juara harapan 1,2,3 dan itu pun sisanya masih ada 5 PAC yang akhirnya kita kasih nominasi-nominasi," ungkapnya.
"Jadi di sini mulai tropi, piagam penghargaan hingga uang pembinaan," tambahnya.
Dalam festival ini, satu group hadroh menyanyikan satu lagu, boleh satu lagu utuh ataupun kombinasi.
"Mereka bebas berkreasi dengan waktu yang kita batasi," ujarnya.
"Harapan kami, mari syiar kita, khusus warga nahdliyin, inilah budaya kita seni hadroh. Mari kita uri-uri bersama. dan terus semangat berkarya untuk sahabat fatayat NU semua," pesannya.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah, Deny Septiviant mengungkapkan, Festival Hadroh ini bagian dari aspirasi yang baik dan positif.