Berita Jateng

Cerita Juru Kunci Makam Pangeran Samudro di New Kemukus, Kalangan Pedagang Paling Banyak Berkunjung

Makam Pangeran Samudro dan ibunya Ontrowulan di New Kemukus Sumberlawang, Sragen, memang memiliki cerita tersendiri di masyarakat.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/MAHFIRA PUTRI
Sejumlah peziarah ketika berdoa di Makam Pangeran Samudro di New Kemukus, Sumberlawang, Sragen. 

TRIBUNMURIA.COM, SRAGEN – Makam Pangeran Samudro dan ibunya Ontrowulan di New Kemukus Sumberlawang, Sragen, memang memiliki cerita tersendiri di masyarakat.

Tidak sedikit masyarakat dari Sragen bahkan luar daerah Sragen berbondong-bondong mengunjungi makam yang berada di Dukuh Kedunguter, Desa Pendem, Sumberlawang itu.

Tojiman (80), salah satu juru kunci makam Pangeran Samudro mengatakan kebanyakan masyarakat yang berziarah adalah seorang pengusaha.

Mereka berdoa agar usahanya lancar.

"Seng mriki tiyang katah, nyuwun e nggeh macem-macem. Seng katah pengusaha, dagang supaya dagangnya lancar, swasta ya banyak (Yang ke sini banyak, mintanya ya macam-macam. Yang banyak pengusaha dagang)," kata Tojiman.

Baca juga: Minta Tak Ada Kewajiban Beli Seragam di Sekolah, Wali Kota Semarang Hendi: Kasihan yang Tidak Mampu

Baca juga: Kolam Renang Guci Forest Tegal Dibuka, Air Dingin Dikelilingi Pohon Pinus Rindang Khas Pegunungan

Baca juga: Penemuan Dua Potongan Tangan Manusia di Ungaran, Polisi Temukan Lagi Bagian Tubuh yang Lain

Tojiman melanjutkan mereka berasal dari berbagai daerah dari mulai Palembang, Sumatra, Lampung Cianjur, Ciamis, Sukabumi, Pelabuhan Ratu, dan Jakarta.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai ritual yang mengharuskan berhubungan badan dengan bukan pasangannya itu tidak ada.

"Itu tidak ada (berhubungan badan dengan buka pasangan), tidak benar. Yang benar berdoa saja disini, mendoakan Pangeran Samudro dan Ontrowulan tetap mintanya sama Allah," lanjut dia.

Tojiman melanjutkan tidak sedikit dari mereka yang berhasil setelah berdoa di makam Pangeran Samudro dan Ontrowulan akan melakukan syukuran berupa "bancaan".

Tujuh Turunan

Tojiman merupakan salah satu dari lima juru kunci Makam Pangeran Samudro.

Kelima juru kunci merupakan warga asli sekitar makam.

Tojiman mengaku dirinya merupakan keturunan ketujuh yang menjadi juru kunci. Tojiman mengaku juru kunci makam pangeran Samudro ini berasal dari kakek-kakenya yang menjadi juru kunci.

"Ada lima juru kunci dari warga sekitar, semua warisan dari simbah-simbah. Saya saat ini keturunan ketujuh," katanya.

Baca juga: Satu Kontainer Senjata Milik Militer Amerika Serikat Masuk Pelabuhan di Lampung, Ditahan Bea Cukai

Baca juga: Aktivitas saat Pandemi Covid-19 Sudah Melonggar, Pelaku Bisnis Hotel Optimistis Bisa Pulih Cepat

Baca juga: Minta Tak Ada Kewajiban Beli Seragam di Sekolah, Wali Kota Semarang Hendi: Kasihan yang Tidak Mampu

Dirinya berjaga setiap hari Minggu. Tojiman juga telah 50 tahun menjadi juru kunci makam Pangeran Samudro.

Untuk pengunjung, dia mengaku saat ini agak berkurang sejak Pandemi Covid-19. Meskipun sekitar makam telah direnovasi juga tidak banyak yang berkunjung ke makam.

"Agak berkurang setelah ada Covid, dulu sebelum Covid tidak terhitung yang datang ke sini. Sekarang ya sepi," tandasnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved