Berita Jateng

Dikenai Infak Rp 5 Juta Tiap Anak untuk Beli Lahan Parkir, Ortu Murid MTs Negeri 1 Surakarta Protes

Orangtua murid MTs Negeri 1 Surakarta protes kebijakan komite sekolah yang menetapkan infak Rp 5 juta/anak untuk pembebasan lahan parkir.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/MUHAMMAD SHOLEKAN
Kepala MTs Negeri 1 Surakarta, Nurul Qomariyah saat menunjukkan beberapa surat pernyataan kesediaan infaq saat ditemui di kantornya, Kamis (21/7/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pihak MTs Negeri 1 Surakarta buka suara terkait adanya kabar penarikan infak untuk pembebasan lahan parkir seluas 800 meter persegi. 

Lahan parkir yang berada di dekat gedung madrasah itu sebelumnya dikabarkan dibeli dari hasil infak wali murid sebesar Rp 5 juta. 

Kepala MTs Negeri 1 Surakarta, Nurul Qomariyah menyampaikan adanya informasi terkait masing-masing wali murid harus membayar sebesar Rp 5 juta adalah tidak benar. 

Kepada TribunMuria.com, Nurul menunjukkan beberapa surat pernyataan yang sudah ditandatangani oleh wali murid di atas materai 10.000. 

Baca juga: Jelang Pilkades PAW 4 Desa di Pati, Bupati: Siap Menang Siap Kalah, Tak Boleh Ada Arak-arakan

Baca juga: Derbi Muria Persijap Jepara vs Persipa Pati akan Tersaji di SGBK, Siapa Lebih Tangguh?

"Jadi tidak benar harus membayar Rp 5 juta. Di sini ada yang menulis di bawah Rp 5 juta, ada yang juga menulis lebih. Jadi ini sifatnya sukarela," ungkapnya, Kamis (21/7/2022). 

Nurul mengungkapkan, pembebasan lahan untuk parkir itu sudah dicanangkan sebelum dia menjabat sebagai kepala madrasah tersebut. 

Nurul mengungkapkan, pihaknya baru menjabat sebagai Kepala MTs Negeri 1 Surakarta pada Maret 2022 lalu. 

"Jadi itu sudah kesepakatan antara wali murid dengan komite sekolah sebagai penjembatan. Dari kami tidak ada paksaan sama sekali harus membayar Rp 5 juta," tuturnya. 

Sementara itu, terkait adanya kabar murid yang disindir karena orang tuanya vokal terhadap kebijakan tersebut adalah tidak benar. 

"Hari ini wali kelas maupun para guru sudah saya tanya, apakah ada yang demikian kepada murid? Tidak ada. Saya pastikan itu tidak ada," tuturnya. 

Terkait permasalahan tersebut, Nurul mengajak para wali murid atau orang tua yang keberatan dengan adanya pembayaran itu untuk duduk bersama. 

Mungkin, menurutnya, ketidaksepakatan dari wali murid atau orang tua itu karena adanya komunikasi yang kurang. 

"Silakan bagi orang tua atau wali murid untuk datang ke kami. Apa yang menjadi keluhan, kita nanti cari solusinya bersama-sama," tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, salah satu orang tua murid kelas VIII di MTs Negeri 1 Surakarta mengeluhkan adanya kewajiban membayar uang infak. 

Orang tua murid itu hanya berkenan namanya ditulis dengan inisial DC (44).

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved