Berita Semarang
Guru Ngaji Cabul di Kudus Divonis 18 Tahun Penjara, Hakim: Seharusnya Dia Beri Pendidikan Positif
PN Kabupaten Kudus menjatuhkan vonis hukuman 18 tahun penjara dan denda Rp 10 juta subsider lima bulan penjara kepada Guru TPQ, M Alwan.
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Kudus menjatuhkan vonis hukuman 18 tahun penjara dan denda Rp 10 juta subsider lima bulan penjara kepada Guru TPQ, M Alwan (48), warga Menawan, Kabupaten Kudus, dalam sidang yang digelar di ruang Kartika, Selasa (19/7/2022).
Pelaksanaan sidang putusan tersebut dilakukan secara daring.
Terdakwa kasus tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak tersebut dilaporkan orang tua korban SP, pada 14 Februari 2022 yang lalu.
Dalam sidang putusan yang dipimpin hakim ketua Ziyad, dan hakim anggota Dewantoro serta Rudi Hartono tersebut menyatakan terdakwa secara sah melakukan perbuatan tersebut.
Baca juga: Akun @UpWanita Unggah Aksi Asusila Perawat, RSUD RA Kartini Lapor Pencemaran Nama Baik ke Polisi
Baca juga: Fany Regiyan Resmi Pimpin Persiku Jr, Akan Komandoi Selama Masa Kontrak Satu Musim
Baca juga: Update Pesawat TNI AU Jatuh di Blora, Proses Evakuasi & Pencarian Puing-puing Kembali Dilanjutkan
Atas putusan tersebut, terdakwa dipersilakan untuk menerima hasil putusan, mengajukan banding, atau masih mempertimbangkan langkah selanjutnya.
"Kami beri waktu terdakwa tujuh hari masih pikir-pikir menerima hasil putusan atau melakukan upaya hukum banding," ujar Rudi Hartono.
Menurut Rudi, dalam sidang nomor 42/Pid.Sus/2022/PN.Kds tersebut ada beberapa hal yang memberatkan terdakwa.
Beberapa hal di antaranya jumlah korban yang mencapai delapan orang.
Apalagi korban masih duduk di kelas 2 dan 3 sekolah dasar (SD).
"Korban yang lebih dari satu orang dan masih anak-anak ini menimbulkan trauma bagi mereka.
Sehingga ini memberatkan terdakwa," ujarnya.
Kemudian, pelaku juga merupakan seorang ustaz yang seharusnya memberikan pendidikan yang positif bagi siswa.
Namun kenyataannya justru bersikap buruk terhadap para siswanya.
"Terdakwa ini merupakan ustaz, yang dengan tindakannya ini mencoreng nama baik guru dan sekolah," ucapnya.
Sedangkan beberapa hal yang meringankan terdakwa karena yang bersangkutan mengakui perbuatannya tersebut.