Berita Jateng
Prakarsai Pawai yang Diikuti 137 Delman dan 2 Kereta Kencana, Pemkab Demak Pecah Rekor dari MURI
Bupati Eisti’anah menerima piagam penghargaan Pemrakarsa dan Penyelenggara Pawai Delman Terbanyak dari MURI.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Museum Rekor Indonesia (MURI) adalah lembaga pencatat rekor pertama di Indonesia yang didirikan oleh Jaya Suprana pada tanggal 27 Januari 1990.
MURI dibuat dengan tujuan untuk mengapresiasi sebuah bentuk karsa maupun karya yang diciptakan oleh setiap warga negara Indonesia, serta mendukung sarana pencatat sejarah dan menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus.
"Ini adalah penganugerahan kepada Pemkab Demak sebagai pemrakarsa pawai delman terbanyak, dalam iringan prajurit patang puluhan," ucap Sri Widayati Representatif dari MURI, Minggu (10/7/2022) di Kadilangu Demak.
Baca juga: Kebakaran Lalap Lahan di Bringin Kab Semarang Seluas 2 Hektare, Warga Takut Api Sampai Permukiman
Baca juga: Bantu Warga Olah Daging Kurban, Sakban Buka Bengkel Pengulitan Kepala Hewan di Kampung Bustaman
Baca juga: Tumpah Ruah, Ribuan Warga Saksikan Pawai Iring-iringan Prajurit Patangpuluhan Grebeg Besar Demak
Bupati Eisti’anah menerima piagam penghargaan Pemrakarsa dan Penyelenggara Pawai Delman Terbanyak Dari MURI yang menumbangkan rekor sebelumnya dipegang oleh Pemkab Bogor sebanyak 123 delman.
Rekor ini tercatat sebagai rekor yang ke-10.426 di Museum Rekor Dunia Indonesia.
“Kabupaten Demak mencatatkan prestasinya di MURI, karena sebelumnya kami telah mencatat beberapa rekor yang pernah dicapai. Di antaranya adalah kerja bakti membersihkan sungai terpanjang pada 5 Februari 2006, festival kuda kepang terlama 36 jam pada 6 Desember 2009”, ujar Wida.
Ruwatan dengan peserta terbanyak pada Desember 2012, membersihkan sungai dengan peserta terbanyak 27.000 orang pada Juni 2014 dan khatam Al-Quran dan terjemahannya dengan peserta terbanyak 11.983 orang pada Oktober 2018.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Endah Cahya Rini menyampaikan, kegiatan grebeg besar yaitu iring-iringan prajurit patangpuluhan sudah dua tahun tidak dilakukan.
Untuk tahun ini Pemkab berkeinginan agar perayaan grebeg besar bisa meriah, semarak dan akbar.
Baca juga: Polemik Pengadaan Tanah Bandara Ngloram, Warga Belum Sepakat Sudah Disodori Lembar Persetujuan
Baca juga: Simak Info Salat Ied di Masjid Agung Baitunnur Blora: Imam, Khatib & Penyembelihan Hewan Kurban
Baca juga: Simak Info Salat Ied di Masjid Agung Baitunnur Blora: Imam, Khatib & Penyembelihan Hewan Kurban
“Seperti kita ketahui bahwa dokar adalah salah satu transportasi tradisional yang pernah jaya pada jamannya," jelasnya.
Pada tahun ini Pemkab bisa memecahkan rekor MURI dengan 137 delman dan 2 kereta kencana.
"Tentunya kita berharap untuk selanjutnya bisa memecahkan rekor MURI yang lain," jelasnya. (*)