Berita Jateng

Polisi Lepas Terduga Pelaku Copet saat Kunjungan Jokowi di Pasar Peterongan Semarang, Ini Alasannya

Polsek Semarang Selatan membebaskan pelaku terduga pencopet wartawati yang sedang meliput kegiatan Presiden Joko Widodo di Pasar Peterongan.

TRIBUNMURIA.COM/HERMAWAN ENDRA
Wartawan Zaskia berusaha ditenangkan karena menangis saat menjadi korban dugaan aksi pencopetan saat acara kunjungan Presiden RI, Joko Widodo di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Selasa (5/7) 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Polsek Semarang Selatan membebaskan pelaku terduga pencopet wartawati televisi swasta yang sedang meliput kegiatan Presiden Joko Widodo di Pasar Peterongan.

Polisi tidak menemukan indikasi kejahatan dari terduga pelaku.

Kanit Reskrim Polsek Semarang Selatan AKP Rismanto mengatakan terduga pelaku awalnya diamankan oleh Satpol PP setelah acara Presiden Joko Widodo.

Namun dasar mengamankan terduga pelaku hanya berdasarkan orang tersebut berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Jadi, mengamankan orang itu bukan berdasarkan dia kedapatan mencopet atau dalam diri didapati barang bukti, tapi hanya berdasarkan kenapa orang itu berada di situ," jelasnya saat dihubungi TribunJateng.com, Rabu (6/7/2022).

Kemudian, Dia  berkoordinasi dengan kepala pasar dan petugas yang ada di lokasi tersebut.

Pihaknya juga mengajak korban ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga: Pelatih PSIS Yakin Carlos Fortes akan Main Optimal Hadapi Arema FC

Baca juga: Perangkat Desa Ditengarai Manuver Politik, Ratusan Warga Pucangrejo Kendal Geruduk Kantor Pemdes

Baca juga: Rencana Perluasan Kawasan Peruntukan Industri di Jepara, Pemkab Terima Saran Kementerian ATR/BPN

"Jan-jane (sebenarnya) kamu itu merasa kehilangan di mana atau kamu mendapati barangmu sobek itu saat posisi di mana," ujarnya.

Pihaknya bersama korban juga telah menelusuri rute yang dilewati Presiden Jokowi saat mengunjungi pasar.

Penelusuran dilakukan mulai pintu masuk sampai dengan pintu keluar yang tembus di jalan bagian belakang. 

Hasil penelusuran tersebut dirinya mendapati akses di pintu keluar pasar sempit. 

Pihaknya menduga korban mengalami kecopetan di lokasi itu.

"Nah sampai di sana, saat mau keluar pintu itu agak sempit dan agak turun. Saya memperkirakan kemungkinan terjadinya di pintu tersebut yang kala itu umpel-umpelan (berdesakan). Tidak mungkin di gang-gang stand karena posisi jalan rombongan agak longgar, kalau longgar ambil pasti konangan (ketahuan)," jelasnya.  

Dirinya memperkirakan saat berdesakkan konsentrasi seseorang akan terpecah.

Hal tersebut membuat seseorang tidak memikirkan barang bawaannya.

Ditambah di area itu tidak terpasang kamera CCTV. 

Baca juga: Penutupan Lokalisasi Lorok Indah Berhasil, MUI Beri Penghargaan pada Pemkab Pati

Baca juga: 12 Warga Binaan Rutan Banyumas Khatmil Quran Bersama, Keluarga Ikut Menyaksikan via Zoom

"Nah, kebetulan di situ  kami koordinasi dengan pengamanan, dinas pasar dan sebagainya. Ada gak di sini, ada rekaman CCTV, entah di lokasi yang umpel-umpelan tadi itu. Ternyata di situ enggak ada, tidak terpasang kamera CCTV sampai dengan podium belakang, di mana Pak Jokowi berkumpul massa di situ juga  tidak ada kamera CCTV," tuturnya.

Anehnya, saat dilakukan penyelidikan, petugas Dinas Pasar memberikan informasi bahwa ada seseorang yang menemukan dompet milik korban.

Dompet tersebut ditemukan oleh karyawan pedagang di pasar tersebut.

"Terus kami ke sana, ternyata bos dari karyawan itu meminta maaf karena karyawannya sedang bongkar muat dan tidak bisa diganggu. Tadi kami tanya dompet ditemukan di mana dan dijawab dompet ditemukan di atas jok motor di parkir lorong itu lho pak. Samping ada lorong impres," jelasnya.

Pihaknya juga mencari tahu apakah di lorong lokasi ditemukannya dompet tersebut terpasang CCTV.

Ternyata di lokasi itu tidak terpasang CCTV.

"Saya enggak ngerti alasannya apa, enggak mudeng saya. Yang jelas, di situ tidak terpasang CCTV. Niat saya, jane sopo (sebenarnya siapa)  naruh dompet di atas jok motor. Itu gak kesampaian, karena di situ tidak ada rekaman CCTV," jelasnya.

Menurutnya, tidak semua barang yang ada di dompet hilang.

Hanya beberapa isi dompet saja yang dikembalikan yakni STNK, SIM, dan ATM.

"Kalau masalah duitnya (uang), mungkin enggak ada. Soalnya banyak saksi yang bicara. Uang yang hilang itu tidak ada pada saat dompet ditemukan," tuturnya.

Rismanto memastikan aksi copet itu benar terjadi.

Hal ini terbukti bahwa tas yang dibawa korban sobek dimungkinkan bekas sayatan pisau, silet, maupun karter.

Baca juga: Penutupan Lokalisasi Lorok Indah Berhasil, MUI Beri Penghargaan pada Pemkab Pati

Baca juga: Perangkat Desa Ditengarai Manuver Politik, Ratusan Warga Pucangrejo Kendal Geruduk Kantor Pemdes

"Kenapa kok bisa balik, mungkin pelaku kasihan kepada korban.  Dia (pelaku) Masih ada niat baik untuk mengembalikan surat-surat. Saya memaknai begitu," terangnya.

Di sisi lain, terduga pelaku pencopetan saat ini telah dipulangkan.

Sebab polisi tidak menemukan indikasi kejahatan dari terduga pelaku.

Selain itu pihaknya belum menentukan dan menangkap siapa pelaku yang melakukan pencopetan.

"Dia tidak didapati memegang tas atau merobek tas maupun kedapatan barang di sakunya," tandas dia. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved