Berita Semarang
Pernah Jebol dan Bikin Banjir di Semarang, Menhub Cek Progres Pembangunan Tanggul Laut Lamicitra
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tinjau pembangunan tanggul laut milik PT Lamicitra yang berada di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tinjau pembangunan tanggul laut milik PT Lamicitra yang berada di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (4/7/2022).
Tanggul tersebut sebelumnya saat air pasang jebol dan menggenangi hingga seluruh kawasan pelabuhan Tanjung Emas.
Menhub menanyakan secara langsung progres dari pembangunan tanggul yang jebol.
Pihaknya juga mempertanyakan kesiagaan Pelindo menghadapi prediksi banjir rob yang akan datang agar kejadian banjir ekstrem di Pelabuhan Tanjung Emas tidak terulang kembali.
Baca juga: Momen Kunjungan Jokowi di Semarang Diwarnai Dugaan Pencopetan, Korbannya Wartawan hingga Paspampres
Baca juga: Wartawati TV Kehilangan Dompet, Polisi Mengamankan Terduga Pencopet saat Momen Kunjungan Jokowi
Baca juga: Hari Bhayangkara di Akpol Semarang, Presiden Jokowi Dorong Transformasi Polri Jadi Institusi Modern
"Pelabuhan adalah salah satu pintu gerbang perekonomian, jadi jangan sampai kegiatan operasional di Pelabuhan menjadi terhambat karena fenomena banjir rob,” ujar Menhub, melalui rilis Pelindo yang diterima TribunMuria.com, Selasa (5/7/2022).
Menanggapi pertanyaan Menhub, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Arif Suhartono menuturkan Pelindo saat ini telah melakukan upaya perbaikan tanggul permanen di lokasi jebolnya tanggul milik PT Lamicitra.
Hal ini untuk memitigasi kemungkinan terburuk apabila fenomena rob kembali terjadi.
"Pada sisi bagian utara dan selatan tanggul yang jebol, progress pembangunan sudah selesai 100 persen dan kami akan terus melakukan upaya guna memastikan peristiwa serupa tidak terjadi kembali,” terangnya.
Menurutnya pengerjaan tanggul tersebut Pelindo bekerjasama dengan bekerja sama dengan Balai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) membangun perkuatan tanggul di lokasi PT Lamicitra.
BBWS ditunjuk langsung melakukan pengerjaan geobox yakni menutup tanggul eksisting menggunakan geobox. Tanggul tersebut merupakan konstruksi semi permanen diperuntukkan sebagai bangunan penahan air pasang dari laut.
Lanjutnya, Pelindo melakukan pengerjaan struktur perkuatan tanggul beton permanen sepanjang kurang lebih 330 meter.
Saat ini pengerjaan sisi utara maupun selatan yakni jebolan 1 dan 2 pembangunan telah mencapai 100 persen.
Kemudian dinding tanggul sepanjang 275 meter saat ini telah mencapai progress fisik sebesar 29,14 persen.
"Ditargetkan seluruh pekerjaan selesai pada akhir Agustus," jelasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Berkunjung di Pasar Peterongan Semarang, Yuni Dapat Bantuan buat Modal Usaha
Baca juga: Pastikan Aman Berkendara, Satlantas Polres Blora Cek Sarpras Kendaraan Dinas Anggota
Baca juga: Ada Wacana Kenaikan Dana Transport RT RW di Semarang, DPRD Dukung, Tapi Ingatkan Tetap Misi Sosial
Arif menambahkan pembangunan struktur perkuatan tanggul laut akan dibagi menjadi 4 cluster, yaitu cluster 1 mencakup area sepanjang 70 meter, cluster 2 sepanjang 60 meter, cluster 3 sepanjang 85 meter, dan cluster 4 sepanjang 60 meter.
“Pondasi sumuran telah selesai terpasang dan dinding sudah selesai dicor dengan top elevasi tanggul berada di elevasi +3,200 mlws dan ketebalan 0.4 meter untuk menahan air laut supaya tidak masuk area lamicitra,” tandasnya. (*)