Berita Semarang

Tak Diterima di SMP Negeri? Hendi Beberkan Sekolah SMP Swasta Gratis di Kota Semarang

Pemerintah Kota Semarang memiliki program sekolah swasta gratis untuk jenjang SMP yang etsrebar di berbagai kecamatan yang ada. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi secara simbolis memberikan bantuan pendidikan di gedung Balai Kota Semarang, Selasa (24/5/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengimbau masyarakat tidak khawatir jika tidak diterima di sekokah negeri pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2022/2023.

Melalui akun instagramnya, dia mempersilakan peserta didik yang tidak diterima di sekolah negeri untuk menimba ilmu di sekolah swasta yang tersebar di setiap kecamatan yang ada di Kota Semarang.

Pemerintah Kota Semarang memiliki program sekolah swasta gratis untuk jenjang SMP. 

"Yang tidak masuk SMP negeri, monggo dimanfaatkan program sekolah swasta gratis," tulisnya. 

Baca juga: Penyanyi Dangdut Brodin Senang Manggung di Grebeg Besar Demak, Cek Jadwalnya, Ada Happy Asmara Juga

Baca juga: Dramatis, PSIS Lolos ke Babak Semifinal Piala Presiden 2022 atas Bhayangkara FC

Baca juga: Irjen Luthfi Sempat Merinding saat Didatangi Pangdam IV/Diponegoro, Ternyata Beri Kejutan Ultah

Di Banyumanik, ada SMP Islam Al Bisyri dan SMP Kartika III-2. Kemudian, di Candisari, ada SMP Muhammadiyah 2. 

SMP Perintis 29 di Gajahmungkur juga masuk program sekolah swasta gratis. Sementara di Gayamsari, ada SMP Purnama 2 dan SMP Cahaya Insani. 

Di wilayah Genuk, ada beberapa pilihan sekolah swasta gratis yaitu SMP Putra Nusantara, SMP Al Huda, SMP Al Islam Bangetayu Wetan, dan SMP Nurul Ulum. 

Di Mijen, SMP PL Santo Yusup juga menjadi bagian sekolah swasta gratis yang didanai Pemkot Semarang. Kemudian, ada SMP Cahaya Dondong Mangkang di Kecamatan Ngaliyan. 

Pemkot Semarang juga memberikan program sekolah swasta gratis di empat sekolah di wilayah Gunungpati, yaitu SMP IT Hidayatullah Semarang, SMP Al Islam Gunungpati, SMP Al Uswah, dan SMP IT Al Madani. 

Di Pedurungan, ada SMP Walisongo 2 dan SMP Bonifasio.

Kemudian di Semarang Barat, ada empat sekolah yaitu SMP Purnama 3, SMP Marsudi Utami, SMP Islam Nudia, dan SMP Tri Mulya. 

Di Semarang Selatan meliputi SMP Agustinus dan SMP Kristen Gergaji. 

Program sekolah swasta gratis juga terdapat di Semarang Tengah yaitu SMP Hasanudin 3, SMP Kuncup Melati, dan SMP Hasanudin 3.

Di Semarang Timur, ada SMP Taman Dewasa.

Sedangkan di Tugu ada SMP Muhammadiyah 9. 

Program sekolah swasta gratis selanjutnya yaitu Semarang Utara antara lain SMP Muhammadiyah 6, SMP PGRI 2, SMP Barunawati, dan SMP Al Kautsar. 

Di Kecamatan Tembalang juga ada yaitu SMP Purnama I dan SMP IT Al Fikri. 

Pemerintah Kota Semarang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 27 miliar untuk bantuan pendidikan, meliputi program sekolah swasta gratis, hibah dewan pendidikan, hibah fisik, beasiswa warga miskin, dan beasiswa berprestasi. 

Hendi, sapaannya, memaparkan, Pemerintah Kota Semarang menganggarkan cukup besar setiap tahun untuk sektor pendidikan.

Hal itu sesuai dengan amanah undang-undang. 

Baca juga: Irjen Luthfi Sempat Merinding saat Didatangi Pangdam IV/Diponegoro, Ternyata Beri Kejutan Ultah

Baca juga: Butuh Dana Rp600 Miliar untuk Jalingkut Kudus, Hartopo Berharap DBHCHT bisa untuk Infrastruktur

Baca juga: 11.000 Dosis Vaksin PMK di Blora, Baru Disuntikkan 201 Dosis, DP4: Kekurangan Dana Operasional

Sebesar Rp 27 miliar yang dialokasikan APBD dalam program Dinas Pendidikan (Disdik) merupakan upaya membuat generasi muda Kota Semarang baik tingkat TK, SD, dan SMP mendapat fasilitas pendidikan yang lebih baik. 

Pihaknya memberikan kesempatan sekolah gratis melalui program sekolah swasta gratis dan memacu siswa menjadi anak muda yang kompetitif melalui beasiswa berprestasi. 

"Itu sasaran yang dilakukan Disidik. Kami ambil kebijakan itu. Kami sepakat ke depan harus lebih banyak lagi sekolah swasta yang bsa ikut terlibat dan dibiayai APBD Kota Semarang  Supaya tidak ada lagi laporan maayarakat anaknya tidak bisa ambil ijazah karena belum bayar SPP dan lain-lain," terang Hendi. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved