Berita Pati
Jelang Hari Bhayangkara Ke-76, AKBP Christian Tobing Ziarah ke Makam Kapolres Pati Pertama
Hari Bhayangkara Ke-76, Polres Pati memaknai penuh khidmat dengan menggelar parade napak tilas perjuangan pahlawan di Wilayah Pati.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Jelang puncak peringatan Hari Bhayangkara Ke-76 2022 yang mengambil tema “Polri Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, Polres Pati memaknai penuh khidmat dengan menggelar parade napak tilas perjuangan pahlawan di Wilayah Pati.
Adapun rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan ziarah rombongan ke Taman Makam Pahlawan Giri Dharma Pati, Rabu (29/6/2022).
Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Pati AKBP Christian Tobing dan dihadiri seluruh pejabat utama serta personel Polres Pati.
Baca juga: Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Siapkan 1.713 Ekor Domba untuk Dibagi di 17 Kota di Jateng
Baca juga: Upah Buruh Rokok di Kudus Dipotong 17 Kali dalam Setahun, Gemuruh Nasdem: Harus Dihentikan!
Baca juga: Kasus PMK di Kab Semarang Capai 3.797 Ekor, Bupati Ngesti: Yang Sehat, Jaga agar Tidak Tertular
Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa yang telah berjuang untuk Bangsa Indonesia.
Proses ziarah dikhususkan ke makam Kapolres Pati Pertama, yakni AKBP Agil Kusumadya.
"Beliau merupakan salah satu tokoh sangat penting yang mengingatkan pada peristiwa sejarah perjalanan bangsa Indonesia, yakni peristiwa 'Madiun Affair' tahun 1948," ujar Christian Tobing.
Di dalam rangkaian peristiwa pemberontakan PKI di Madiun, dua putra terbaik bangsa Indonesia telah gugur.
Mereka adalah Kolonel Soenandar dan AKBP Agil Kusumadya.
Ketika itu, mereka merupakan pucuk pimpinan TNI dan Polri di wilayah Karesidenan Pati pada masa itu, mereka diculik dan dibawa ke kawasan, tepatnya di Petak 112, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Jati Kusumo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungkambu, KPH Randublatung, Kabupaten Blora.
Di kawasan hutan itulah mereka berdua dipaksa untuk menandatangani persetujuan gerakan pemberontakan PKI di Wilayah Pati.
Karena menolak, mereka lantas gugur sebagai kusuma bangsa dengan cara diikat di pohon jati lalu ditembaki dengan membabibuta dan sangat keji.
"Kegiatan ini merupakan wujud penghargaan dan penghormatan kami, terhadap para pahlawan bangsa yang telah berjasa memperjuangkan kemerdekaan. Dan juga banyak sesepuh yang tentunya dimakamkan di taman makam pahlawan ini, betapa penting bagi kita untuk memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dengan sinergitas antar stakeholder terkait dalam memelihara, menjaga, dan merawat stabilitas kamtibmas," terang Christian.
Selanjutnya, rombongan bergeser ziarah ke tempat kedua yaitu Monumen Brimob yang terletak di Jl. Raya Pati-Juwana Km 5 Dk. Cangkring, Desa Widorokandang, Kecamatan Pati.
Lokasi tersebut merupakan saksi bisu bukti adanya pertempuran sengit antara Polisi Istimewa (Mobrig) dengan Tentara Belanda (KNIL).
Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangunlah Monumen Brimob tersebut yang di salah satu sisinya terdapat batu prasasti yang mencatatkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 16.00 WIB.