Berita Jateng
Atasi Permasalah Rob di Demak, Desain Tanggul Laut Membentang 15 Km Segera Dibikin
Dalam rangka mengatasi daerah Abrasi di Kabupaten Demak, Pemerintah melalui Kementerian PUPR berencana membuat tanggul laut.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Dalam rangka mengatasi daerah Abrasi di Kabupaten Demak, Pemerintah melalui Kementerian PUPR berencana untuk membuat tanggul laut.
Hal itu, diuraikan oleh Bupati Demak, Eisti'anah usai menerima kunjungan kerja Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR di Sayung Demak, Selasa (21/6/2022).
"Tadi kita usulkan untuk membuat tanggul laut, kita punya jalan Kabupaten yang akan kita hidupkan lagi dan nantinya akan menjadi tanggul laut sekaligus daerah-daerah yang ada di dalamnya," urainya.
Baca juga: Olah Kuliner Ayam Bebek Rempah, Bangun Budi Bikin Resto Berawal dari Hobi Icip-icip
Baca juga: Sergio Alexandre Tak Mainkan Dua Pemain asing PSIS dari Awal Laga Lawan Persis Solo, Ini Alasannya
Baca juga: Jadwal Pemutaran Film di Bioskop New Star Cineplex Pati Hari Ini, Rabu 22 Juni 2022
Tanggul laut tersebut, diperkirakan panjang sekitar 15km yang menghubungkan 4 kecamatan terdampak rob, yakni Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung.
"Kita berusaha untuk menyajikan daerah mana saja yang terdampak, semoga terealisasi. Tadi sudah dihitung-hitung tetapi secara rincinya belum, semoga di tahun 2023 bisa terealisasi," katanya.
Dari hitungan kasar yang dilakukan, akan memakan anggaran sebesar Rp 150 miliar.
"Secara rincinya belum, DED-nya juga belum dibuat. Nanti kalau sudah rinci baru kami bisa bicara, jadi ini hitung-hitungan kasar dan pandangan sementara," ungkapnya.
Selama ini dalam penanganan rob tersebut, pihak Pemkab Demak telah menganggarkan anggaran peninggian jalan.
Namun hanya dalam hitungan 1 atau 2 tahun, jalan tersebut kembali terendam.
"Jadi memang kita terkendala, sering sekali kita bangun jalan atau tinggikan jalan dengan anggaran yang besar, namun selisih 1 atau 2 tahun sudah tenggelam," terangnya.
Sementara itu, Abdul Malik, Direktur Pengairan dan Irigasi, menambahkan akan membantu mulai dari periode desainnya.
"Tentu karena skala permasalahan sudah menahun, kita harus berhati-hati dalam mendesainya dan melakukan sesuatu yang cost efective," jelasnya.
Ia berharap, semoga saja periode desainnya bisa usai pada tahun 2023.
"Dan nantinya beberapa yang daerah kritis bisa ditangani pada tahun berikutnya. Mudah-mudahan dengan dukungan kerja sama, dari Pemkab Demak, Pemprov Jateng, Kementerian PUPR bersama Bappenas juga akan kita tangani aksinya di sini," katanya.
Dampak dari rob di Demak, juga masuk dalam fokus perhatian nasional.