Berita Semarang
Curhat Para Buruh di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas: Kami Stres Harus Terendam Rob Terus
Para buruh di Pelabuhan Tanjung Emas terutama di Kawasan Lamictra mendapatkan tekanan mental akibat persoalan rob yang tak berkesudahan.
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
Meski begitu, perempuan berusia 45 tahun itu hanya bisa pasrah saja.
Ia mengatakan, tak mampu berbuat apa-apa.
"Mau gimana lagi, hanya bisa pasrah," terang perempuan berkaca mata itu.
Terpisah, buruh pabrik Wahyu mengatakan, banjir rob di kawasan Lamicitra sudah biasa sehingga menjadi terbiasa.
Baca juga: Derby Jateng, Carlos Fortes Pahlawan Mahesa Jenar, PSIS Menang Tipis Atas Persis
Baca juga: Berita Viral: Warga Takjub, Lahir Anak Sapi Berkepala Dua, Bermulut Dua, dan Bermata Tiga di Blora
Baca juga: Meski Belum Resmi Buka, Skatepark di Jateng Valley Ungaran Ini Jadi Magnet Peminat Papan Seluncur
"Setiap hari gini sudah terbiasa, saya stres tapi saya nikmati bikin happy," jelasnya.
Wanita satu anak ini mengaku, bekerja di pabrik garmen di kawasan tersebut sudah selama tujuh tahun.
Selama bekerja tidak pernah ada subsidi terutama dampak dari rob.
"Motor kemarin rusak terendam rob habis Rp2 juta, tapi mesin belum bisa hidup. Saya bawa motor lain milik anak, tapi motor rusak lagi karena terendam, tapi tak ada subsidi apapun dari pabrik," terang Warga Barutikung, Semarang Utara itu. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/lamicitra-216-3.jpg)