Berita Jateng
Pembangunan Simpanglima Kedua di Kota Semarang Akan Dimulai Juni Ini
Pemerintah Kota Semarang menjadikan kawasan Sriwijaya dan Taman Singosari sebagai pusat keramaian baru dengan membangun Simpanglima kedua.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang mulai bersiap menjadikan kawasan Sriwijaya dan Taman Singosari menjadi pusat keramaian baru dengan membangun Simpanglima kedua.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah membangun jalur baru di Jalan Sriwijaya.
Pada tahun ini, pengerjaan Simpanglima kedua akan dimulai.
Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali mengatakan, kegiatan pembangunan Simpanglima kedua akan mulai dilakukan pada Juni ini dengan kolaborasi antara DPU, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), dan lainnya mengingat anggaran cukup besar.
Baca juga: 22 Pedagang Ikuti Sosialisasi dan Penyerahan Aset Bangunan Kios Pasar Sido Makmur Blora
Baca juga: Jokowi Direncanakan Hadiri Rapat Akbar Relawan Projo Plat K di Stadion Kamal Djunaidi Jepara
Baca juga: Bupati Kudus Hartopo Mencanangkan Desa Terban sebagai Desa Cantik, Ada Apa?
"Kami sudah koordinasi tiga kali karena tahun ini harus terwujud (Simpanglima kedua). Kebetulan PU dan OPD lain sudah singkron, Juni ini sudah ada kegiatan disana," kata Ali, Kamis (16/6/2022).
Nantinya, Taman Singosari akan menjadi titik Simpanglima kedua. Ali mengatakan, bundaran Singosari akan lebih lebar dan lebih keren.
Saluran air di depan Wonderia yang memiliki lebar 6 meter dan panjang 88 akan ditutup untuk mendukung terwujudnya Simpanglima Kedua.
Penutupan saluran ini untuk jalur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Mengingat anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan Simpanglima kedua cukup besar, Disperkim juga akan menggandeng pihak ketiga untuk memberikan dana corporate social responsibility (CSR).
Pihaknya telah mengajukan anggaran CSR sebesar Rp 1,1 miliar kepada Gojek Indonesia.
Hanya saja, pihaknya belum dapat memastikan CSR yang bakal diberikan Gojek untuk mendukung proyek ini.
Anggaran tersebut bisa digunakan untuk penataan taman atau bundaran Singosari.
"Tapi, ini belum bisa menutup semua, harus ada penanaman pohon, semisal pule, tabe buya, jakaranda," sebutnya.
Menurut Ali, Taman Singosari dimungkinkan akan menjadi taman pasif mengingat kondisi arus lalu lintas di sana cukup padat.
Taman Singosari rencananya akan beralih seperti hutan kota yang dipenuhi pepohonan.