Berita Jateng
Giling 96.928 Ton Tahun 2022, PT GMM Optimistis Produksi Gula dengan Jumlah Produksi Lebih Banyak
PT Gendhis Multi Manis (GMM) melakukan aktivitas operasional giling pada tahun 2022 dan optimis dapat memproduksi gula dengan kuantitas lebih baik.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – PT Gendhis Multi Manis (GMM) saat ini sedang melakukan aktivitas operasional giling pada tahun 2022 dan optimis dapat memproduksi gula dengan kuantitas lebih baik.
PT GMM yang beralamat di Desa Tinapan Kecamatan Todanan ini sejak tanggal 10 Mei 2022 lalu dan Pabrik Gula yang memiliki kapasitas giling 4.000 TCD (Ton Cane Per Day) ini telah menggiling 96.928 Ton tebu Blora dan sekitarnya (Rembang, Pati, Sragen, Bojonegoro).
Krisna Murtiyanto, Direktur Operasional PT GMM mengatakan dalam musim giling tahun ini PT GMM optimis dapat memproduksi GKP (Gula Kristal Putih) dengan kuantitas yang lebih baik.
“Kami selalu berupaya untuk operasional giling dengan lancer karena kami sudah lakukan perbaikan-perbaikan dalam berbagai mesin produksi dan pendukung pada saat off season kemarin," ucap Krisna Murtiyanto kepada tribunmuria.com, Senin (13/6/2022).
Baca juga: PSIS Semarang Berpesta Gol 6-1 atas Persita Tangerang, Jadi Modal Berharga bagi Mahesa Jenar
Baca juga: Pria Demak Tewas setelah Dipijat Terapis Perempuan di Genuk Semarang, Polisi Ungkap Hal Ini
Baca juga: Pelantikan Pengurus TP PKK Kota Salatiga, Sinoeng: Lakukanlah Pendekatan Secara Humanisme
Pihaknya berharap giling tahun ini bisa lancar dan bisa memproduksi GKP (Gula Kristal Putih) dengan jumlah yang lebih banyak melalui serapan tebu petani agar membantu tugas Bulog dalam stabilisasi harga gula nasional.
"Multiplier effect yang timbul saat giling sangat besar di Kabupaten Blora," ujarnya.
Setidaknya ada 650 Karyawan yang bekerja di PT GMM yang 95 persen adalah warga lokal Blora, dalam 1 hari ada 480 sopir truk yang membawa tebu dari petani, ratusan penebang dan petani juga terlibat dalam setiap musim panen tebu.
"Tidak sedikit petani Blora sukses dengan bercocok tanam tebu. Tentu hal ini dapat dirasakan langsung dampak ekonominya dengan adanya perdaran uang dalam setiap musim giling PG Blora ini," terangnya.
Dikatakannya, sebagai perusahaan industri, ada dampak yang timbul dalam operasional seperti suara mesin dan ampas (bagasse) yang terbawa angin.
PT GMM berupaya terus mengurangi dampak yang timbul. Untuk mengurangi ampas yang terbawa angin PT GMM melakukan penjualan ampas (bagasse) secara kontinyu.
"Agar tidak terlalu tinggi penumpukannya sehingga tidak terbawa angin, penanaman bambu di beberapa titik lokasi, dan pemasangan jaring paranet," jelasnya.
Disampaikannya, untuk limbah cair PT GMM adalah perusahaan yang memiliki system Close Loop Water Circulation dengan pengolahan limbah cair melalui UPLC dan dapat digunakan kembali tanpa meninggalkan limbah cair sehingga sangat ramah lingkungan.
"Sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan, PT GMM juga mengeluarkan CSR untuk memberikan kontribusinya kepada lingkungan," paparnya.
Salah satu program yang rutin dijalankan adalah Bantuan Bina Lingkungan untuk 2 Desa yang berdekatan dengan Pabrik diantaranya Dukuh Gayam (Ds. Kedungwungu) dan Desa Tinapan.
"Tahun 2018 Pembuatan 4 sumur bor di 4 RT Dukuh Gayam sehingga masyarakat Gayam tidak kesulitan air saat kemarau," ungkapnya.