Berita Semarang

Dosen Undip Rangkul Petani Wates Semarang, Beri Pelatihan Top Working Agroekoteknologi

Tim Pengabdian FPP Undip melakukan pendampingan langsung kepada kelompok tani Sumber Raharjo di Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. 

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
Tim Pengabdian FPP Undip
Tim Pengabdian FPP Undip melakukan pendampingan langsung kepada kelompok tani Sumber Raharjo di  Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.  

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Tim Pengabdian FPP Undip melakukan pendampingan langsung kepada kelompok tani Sumber Raharjo di Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. 

Pengabdian Masyarakat tersebut bagian tugas wajib dosen selain mengajar dan publikasi ilmiah. 

Pengabdian bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman kelengkeng dan jambu kristal melalui pelatihan perbanyakan vegetatif dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Baca juga: Setelah Pemerintah Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah, Harga di Pasar Ungaran Semarang Masih Wajar

Baca juga: Bermodus Video Call Sex, Komplotan Penipu Berkedok Wartawan Tribun Peras Korban Transfer Uang

Baca juga: 2.145 Hektare Tambak di 7 Kecamatan Kabupaten Pati Terdampak Rob, Kerugian Ditaksir Rp30,85 M

Kegiatan dihadiri petani, penyuluh pertanian, tim pengabdian Agroekoteknologi FPP Undip dan Lurah Wates. 

“Alasan awal mengapa Top Working diajarkan di Kelompok Tani Sumber Raharjo Wates pada Kamis pekan lalu adalah untuk mempercepat pertumbuhan tanaman”, ucap ketua program studi Agroekoteknologi FPP Undip, Karno pada pembukaan pelatihan seperti keterangan tertulis yang diterima TribunMuria.com, Selasa (31/5/2022).

Ia di hadapan para petani menggambarkan peluang pasar bibit yang masih terus berkembang.

"Ini adalah alat Saya berupa pisau kecil, tidak besar dan tidak mahal tapi sudah sangat cukup jika benar-benar menggunakannya”, ungkap Alumni S3 di The University of Queensland yang dilanjutkan praktik top working.

Hampir semua peserta dari petani memang tidak muda, namun semangat belajar, terus menanam dan merawat tanaman sangat tinggi. 

Hal ini ditunjukkan dengan para petani yang mulai mengerumuni beliau ketika praktik mulai berlangsung.

Antusiasme terus berlanjut hingga pada sesi kedua, yaitu sesi tentang pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Dosen muda Agroekoteknologi FPP Undip, A’isyah Surya Bintang, menjelaskan, memberikan materi metode sederhana berupa perangkap lekat kuning.  

Ia melanjutkan, keanekaragaman di lahan adalah anugrah yang harus diorganisir dengan bijak. 

"Di lahan ada hama, ada penyakit, ada musuh alami, dan ada beragam makhluk yang kesemuanya berhak hidup," paparnya. 

Menurutnya, manajemen adalah kunci dalam mengatasi OPT, maka dengan mengetahui makhluk (red- OPT dan musuh alami) yang ada di lahan, pengendalian hama terpadu mudah dilakukan.

Sembari membagikan perangkap lekat kuning kepada petani,  ia menjelaskan, perangkap ini dapat diletakkan pada berbagai ketinggian. 

"Hal ini berguna untuk mengetahui OPT dan musuh alami yang mungkin hinggap sehingga informasi tentang OPT di lahan dapat terpantau," ungkapnya. 

Moderator acara Rosyida menuturkan, pengabdian  dilakukan dengan sederhana. 

Meski demikian, ia berharap, impact kegiatan semoga dapat dirasakan secara berkelanjutan dan dilaksanakan oleh banyak orang. 

Baca juga: Bawaslu Blora Gelar Rakor Penanganan Pelanggaran, Siapkan Pengawasan Pemilu dan Pilkada 2024

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Kudus Stabil, Harganya Rp15.000 Per Kilogram di Agen

Baca juga: Rumah Pengusaha Gula Kelapa di Banyumas Hangus Terbakar, Api Diduga Berasal dari Tungku Masak

Sementara itu, Lurah Wates Yulita Ekowati mengungkapkan, rasa terima kasih kepada tim pengabdian lantaran telah menjadikan kelurahannya sebagai tempat membagi ilmu. 

"Kami juga berpesan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa ilmu yang didapatkan agar dapat disebar kepada yang lain agar ilmu dan praktik yang didapat tidak terhenti pada hari ini saja, " tandasnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved