Berita Semarang

Pariwisata di Semarang Dituntut Ramah Difabel, Sarpras Harus Mendukung

Perkembangan wisata di Kota Semarang ini perlu dibarengi dengan peningkatan fasilitas bagi penyandang disabilitas. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Disbudpar Kota Semarang Talkshow Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan tema Destinasi Pariwisata Inklusif, di MG Setos, Senin (30/5/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Perkembangan pariwisata di Kota Semarang kian pesat.

Perkembangan ini perlu dibarengi dengan peningkatan fasilitas wisata bagi penyandang disabilitas. 

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, ibu kota Jawa Tengah ini telah berubah visi misi dari kota industri dan jasa menjadi kota wisata sejak 2014. 

Sejak masa kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, sejumlah infrastruktur mulai diperbaiki untuk menunjang Semarang sebagai tempat pariwisata, mulai dari perbaikan jalan rusak hingga penanganan banjir.

Baca juga: Melongok Jepara dalam Coretan di Museum Kartini, Pamerkan Ratusan Lukisan Perupa Muda Jepara

Baca juga: Pelindo III Serahkan Aset Lahan Pesisir ke Pemkot, Tanggul Laut Segera Dibangun

Baca juga: Satu Sapi di Kudus Mati Kena PMK, Kontrol Kesehatan Hewan Ternak Dilakukan Secara Rutin

Upaya-upaya itu kini bisa mengungkit pariwisata Kota Semarang.

Apalagi setelah Kota Lama direvitalisasi, perkembangan pariwisata semakin pesat. 

"Alhamdulillah, periode Lebaran kemarin kita bisa mengalahkan borobudur. Ke depan, kami lebih mengembangkan wisata di Semarang," ucapnya, saat membuka Talkshow Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan tema Destinasi Pariwisata Inklusif, di MG Setos, Senin (30/5/2022). 

Iswar menekankan, semua tempat wisata di Kota Semarang harus terbuka untuk kalangan siapapun, termasuk para penyandang disabilitas.

Dia meminta para pengelola tempat wisata bisa memperhatikan sarana dan prasarana bagi penyandang disabilitas.

Hal ini agar semua kalangan bisa terlayani dengan baik saat berwisata ke Kota Semarang.

"Tempat wisata harus ramah disabilitas. Bagaimanapun, wisatawan punya keinginan membawa keluarga tapi tidak dibawa karena keterbatasan. Maka, seluruh tempat wisata di Semarang harus ramah disabilitas," terangnya. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menambahkan, kehiatan talkshow ini dalam rangkw pengembangan destinasi wisata.

Diharapkan, selueuh pelaku wisaya bisa menerapkan kota ramah disabilitas. 

"Kami harap semua teman-teman wisata baik pemerintah maupun swasta sama-sama memiliki komitmen melayani siapa saja wisatawan yg hadir tidak terkecuali yang memiliki kebutuhan khusus," katanya. 

Menurutnya, ada beberapa hal yang dispakati, satu diantaranya adalah sarana prasarana di tempat wisata.

Baca juga: Kejari Kudus Segera Tuntaskan Penyidikan Dugaan Korupsi di Dua Desa, Ardian: Eks Kades Tersangka

Baca juga: Nasi Pecel Pincuk Godong Jati, Kuliner Khas Andalan Blora, Digemari Karyawan hingga Bupati

Baca juga: Melongok Jepara dalam Coretan di Museum Kartini, Pamerkan Ratusan Lukisan Perupa Muda Jepara

Selain tempat wisata, perhotelan, restoran, dan lainnya juga diminta bisa mengembangkan pelayanan inklusif.  

"Kami akan sosialisasi kepada seluruh bidang yang berkaitan dengan wisata sehingga wisatawan akan merasa hommy atau merasa di rumah. Insya Allah, wisata di Semarang akan lebih baik," ucapnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved