Berita Semarang

Bantu Warga Akses Terminal Penumpang di Pelabuhan saat Rob, Mbah Muh Kantongi Rp1 juta Sehari

Berkah rob di Tanjung Emas Semarang dirasakan oleh Muhari (60) pemilik perahu penumpang. 

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Para penumpang kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas memanfaatkan perahu nelayan untuk pulang-pergi menuju ke terminal penumpang dan sebaliknya, di Kota Semarang, Selasa (24/5/2022). 

TRIBUNMURIA.COM,SEMARANG - Berkah rob di Tanjung Emas Semarang dirasakan oleh Muhari (60) pemilik perahu penumpang. 

Pria yang akrab disapa Mbah Muh itu mampu mengantongi uang Rp1 juta lebih dalam sehari. 

"Hari ini sudah narik 5 kali. Setiap narik antara 5 sampai 10 penumpang. Tiap orang Rp20 ribu per tarikan. 

Jumlah itu belum semua karena nanti rencana jam 8 malam ada jadwal kapal bersandar sehingga banyak penumpang turun," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Dampak Rob di Pati, Petani Tambak Diperkirakan Rugi Muliaran Rupiah

Baca juga: Asosiasi Futsal Kota Semarang Perkenalkan Manajer dan Pengurus untuk Porprov 2023

Ia mengaku, setiap hari bekerja sebagai penarik perahu penumpang khusus pemancing.

Hanya saja selama air rob tinggi otomatis perahunya tak laku.

Ia bersama 50 temannya lantas dadakan menjadi penarik penumpang kapal.

"Ya ini pekerjaan dadakan. Sebelumnya tidak pernah," ujar warga Bandarharjo, Semarang Utara itu. 

Kondisi akses jalan menuju ke terminal penumpang kapal memang tidak dapat diakses sehingga perahu nelayan yang biasanya digunakan para pemancing menjadi alternatif.

Perahu-perahu nelayan itu biasa bersandar di aliran hulu depan Polsek KPTE atau dekat jembatan pos 1 pelabuhan Tanjung Emas.

Waktu tempuh dari titik perahu bersandar sampai terminal penumpang ditempuh selama 15 menitan. 

"Di sini ada 50 nelayan dan perahu. Kami digilir. Kemarin yang sudah narik, sekarang libur," papar Mbah Muh.

Menurutnya,dibandingkan hari biasa saat menarik penumpang mancing hasilnya memang berbeda jauh.

Baca juga: Sinoeng Ajak OPD Tancap Gas Percepatan Pembangunan dan Perekonomian Kota

Baca juga: Sindikat Mafia Solar Bersubsidi di Pati Dibekuk Polisi, Dua Perusahaan Terlibat

Sekali menarik penumpang mancing hanya mengantongi Rp100 ribu sampai Rp200 ribu perhari. 

"Ya hasilnya 10 kali lipat lebih tapi tidak setiap hari. Diomong untung ya tidak, karena kehilangan penumpang mancing," jelasnya.

Sementara itu, penumpang Perahu, Asep mengatakan, hendak naik ke kapal di Terminal Penumpang. 

"Lewat darat ga bisa jadi pakai perahu nelayan ini. Bayar Rp20 ribu perorang," katanya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved