Berita Semarang

Ada Pengeroyokan Siswi SMP Semarang, LBH APIK: Perlu Pendidikan Karakter Kuat dari Keluarga

LBH APIK Semarang ikut angkat bicara soal kasus perundungan fisik yang menimpa siswi SMP.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
NETIZEN
Aksi pengeroyokan yang dilakukan tiga orang siswi SMP terhadap seorang siswi sesama pelajar SMP diduga di Alon-alon Semarang, Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang, Selasa (24/5/2022). 

Selanjutnya ada kurikulum dalam mata pelajaran antara lain mengulas tentang bentuk-bentuk kekerasan, pencegahan dan dampak kekerasan.

"Hal itu supaya siswa memahami mengenai apa yang dimaksud kekerasan dan bentuk-bentuk kekerasan sehingga dapat meminimalisir siswa menjadi pelaku kekerasan atau pun korban kekerasan," terangnya.

Ia menjelaskan, melibatkan orangtua atau keluarga siswa dalam proses diskusi pencegahan dan penanganan kekerasan karena keluarga sebagai ruang pertama anak tumbuh kembang sebelum sekolah.

Maka diharapkan anak telah mendapatkan pendidikan karakter yang kuat dari dalam keluarga mengenai pencegahan kekerasan.

"Sekolah seharusnya membentuk aturan tertulis seperti SOP internal sekolah mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah yang disosialisasikan pada Tenaga pendidik, siswa dan warga di lingkungan sekitar sekolah," tuturnya.

Ia melanjutkan, terkait langkah represif yakni memberikan sanksi yang tegas tanpa ada diskriminasi pada pelaku kekerasan sesuai dengan aturan sekolah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kemudian dengan mempertimbangkan unsur-unsur dugaan tindak pidana yang dilakukan, sehingga diharapkan proses penyelesaian yang dipilih dapat mewujudkan keadilan bagi para pihak dan memulihkan keadaan  lingkungan lebih nyaman dan aman tanpa ada nya keberulangan tindakan yang dilakukan oleh pelaku," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kondisi terkini siswi SMP korban perundungan fisik di Alun-alun Semarang mengalami trauma.

Selain secara fisik terluka akibat dikeroyok tiga siswi SMP satu sekolah, korban juga mengalami guncangan psikologis akibat duel tak imbang.

Korban saat ini sudah ditangani Unit PPA Polrestabes Semarang.

"Dilihat dari videonya mesakno (kasihan), secara fisik kena, traumatis pasti kena juga, makanya prosesnya ditangani Unit PPA dengan tim psikologi sedang melakukan pemeriksaan terhadap korban," kata Kapolsek Semarang Tengah Kompol Indra Mardiana kepada Tribunjateng.com, Rabu (25/5/2022).

Menurut Indra, ketiga pelaku sudah diamankan polisi sejak kemarin malam, Selasa (24/5/2022).

Pelaku sudah tertangkap semua dijemput oleh tim Resmob dan Polsek Semarang Tengah di masing-masing rumahnya.

"Mereka lalu kami serahkan ke Unit PPA Polrestabes Semarang.

Sekarang masih dalam pemeriksaan," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved