Berita Semarang
Habib Nauval Ajak Jemaah Mengingat Jasa Ulama Melalui Ziarah Syawalan Semarang
Bulan Syawal makam tokoh ulama di Kota Semarang ramai dipadati peziarah.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bulan Syawal makam tokoh ulama di Kota Semarang ramai dipadati peziarah.
Satu diantaranya jamaah dari Majelis Taklim Ribath An Nur Mranggen Demak yang dipimpin langsung Habib Nauval. Majelis tersebut kembali mengadakan Ziarah syawalan Semarang tahun 2022.
Bentuk kegiatan Ziarah Syawalan Semarang yakni mengunjungi beberapa makam para ulama dan Kasepuhan.
Baca juga: Badan Liga Jawa Tengah Pasang Target Liga SSB Jateng 2022 Rampung Agustus mendatang
Baca juga: Sergio Alexandre Masih Minat Menangani Klub Indonesia, Ini Faktor Pemacunya
Baca juga: Tiga Mahasiswa Unnes Sumbang Medali Perak dan Perunggu untuk Indonesia di SEA Games 2021
Habib Nauval menjelaskan ziarah syawalan dilakukan setiap minggu kedua bulan Syawal.
Ada beberapa makam yang dikunjungi yakni dimulai dari pukul 07.00 ke Makam Syaikh Ibrahim di Brumbung Demak dan Makam Syaikh Shodiq atau Mbah Jago di Wiringin Jajar Mranggen Demak.
Kemudian dilanjut menuju makam Syaikh Jumadil Kubro, Sunan Terboyo, Sunan Pandanaran, dan KH Sholeh Darat.
"ziarah Syawalan Semarang dimulai sejak 2005, awalnya hanya 40-50 jamaah, sekarang sudah 500 an," ujarnya saat berada di makam Pandanaran, Minggu (15/5/2022).
Menurutnya, rute ziarah Syawalan Semarang masih belum mencakup semua.
Sebab banyak makam tokoh-tokoh yang ada di Semarang.
"Rute ini untuk memudahkan saja biar tidak bolak-balik. Rute ini belum mencakup semua," ujarnya.
Dikatakannya, kegiatan Ziarah Syawalan Semarang yang dilakukan diantaranya tausiyah, tawasul, berdoa bersama, sejarah napak tilas para ulama. Kegiatan tersebut untuk menghormati jasa-jasa para ulama, dan para pejuang.
"Bangsa yang besar bangsa yang menghargai sejarah," tuturnya.
Habib Naufal berharap Ziarah Syawalan Semarang bisa menjadi ikon wisata religi.
Terlebih jamaah yang ikut terus bertambah seiring waktu berjalan.
Sejumlah komponen yang ikut yaitu pemerintah daerah, ADKI, IPNU, Ansor, Forum Backstagers, Santri Gayeng Nusantara, Unnes, dan lainnya.
