Berita Jateng
Penantian Sejak 2011, Kini Dwi Larso Lega, Ia Akan Berangkat Ibadah Haji Juni 2022
Kegembiraan dirasakan Dwi Larso, setelah penundaan panjang dua tahun ini akhirnya ia bisa berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kegembiraan dirasakan Dwi Larso, setelah penundaan panjang dua tahun ini akhirnya guru MAN 1 Boyolali itu bisa berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
Kepada TribunMuria.com, Dwi sapaan akrabnya bercerita, sejak pandemi covid-19 menyerang, pemberangkatan ibadah haji dihentikan.
Padahal kala itu ia sudah siap berangkat untuk menunaikan rukun islam ke lima, bahkan sudah melalui rangkaian manasik.
"Setelah menunggu sejak pandemi akhirnya insya Allah berangkat tahun ini. Alhamdulilah penantian sejak corona dua tahun tertunda, padahal 2020 sudah ikut manasik," kata Dwi Larso, Selasa (10/5).
Baca juga: Bupati Kendal Apresiasi Bergeraknya Roda Perekonomian Wisata dan UMKM pada Libur Lebaran
Baca juga: Dinkes Jateng Luruskan Kabar Vaksin Penyebab Hepatitis Akut Misterius
Baca juga: Sampah Menumpuk saat Syawalan, Dinas Lingkungan Hidup Kendal Angkut Sampah ke TPA Pagi dan Sore
Awal Mei 2022 kemarin, kabar gembira ia dapatkan dari Kemenag Pusat yang menginformasikan bahwa ia bersama enam rekan guru MAN 1 Boyolali menjadi yang terpilih untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Saya daftar menjadi calon peserta haji sejak Desember 2011," ujarnya.
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya. \
Dwi mengaku bahwa mungkin karena masih dalam suasana pandemi covid 19, ia diharuskan menjaga protokol kesehatan.
"Menjaga prokes dan sudah vaksin booster dan vaksin meningitis. Rencana saya masuk kloter pertama yang berangkat 3 Juni dari Solo," ujarnya.
Menurutnya sedikit kendala yang dialaminya adalah waktu persiapan yang mepet dengan keberangkatan.
Ia harus menjalani manasik ulang dengan waktu yang mepet.
Ia berharap, mudah-mudahan pemerintah bisa melayani jamaah dengan baik dan prosesi pemberangkatan haji tahun ini bisa berjalan lancar.
"Persiapan khusus berdoa semoga dilancarkan semuanya," pungkasnya.
Sebelumnya, kuota haji Indonesia tahun 1443 H/2022 M ditetapkan berjumlah 100.051 jemaah.
Jumlah tersebut terdiri dari 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.
Kuota haji reguler terdiri atas 92.246 kuota jemaah haji reguler tahun berjalan, 114 kuota pembimbing dari unsur Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, dan 465 kuota petugas haji daerah.
Sementara untuk kuota haji khusus, terdiri atas 6.664 kuota jemaah haji khusus tahun 1443 H/2022 M dan 562 kuota petugas haji khusus.
Baik haji reguler maupun haji khusus, kuota 1443 H/2022 M diperuntukkan bagi jemaah yang telah melunasi biaya Perjalanan Ibadah Haji 1441 H/2020 M, dan berusia paling tinggi 65 tahun per tanggal 8 Juli 2022 sesuai dengan urutan nomor porsi.
Jemaah haji yang telah melunasi biaya haji, namun tidak masuk alokasi kuota dan/atau menunda keberangkatan pada tahun ini, akan diprioritaskan menjadi jemaah haji pada penyelenggaraan tahun depan.
Baca juga: Ratusan Hektare Sawah di Sekitar Rawa Pening Ambarawa Terendam, Petani Tak Bisa Tanam-Panen 3 Tahun
Baca juga: Serang Polisi Saat Gerebek Rumah Bandar Narkoba, Tiga Warga Jepara Ditahan
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Motif Pembunuhan Terhadap SR di Area Perkebunan PTPN IX Bringin
Sedangkan Jawa Tengah kuota haji reguler tahun 1443 H/ 2022 M sebanyak 13.868.
Jemaah yang bisa berangkat haji tahun ini adalah mereka yang berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per tanggal 30 Juni 2022.
Selain itu, mereka juga sudah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 dan 4 Juni 2022 sudah mulai ada pemberangkatan. (*)
(*)