Berita Jateng
Cerita Sodiah Setelah Dua Tahun Tak Bisa Pulang Kampung Halaman: Alhamdulillah Kini Bisa Mudik
Sodiah menceritakan, ia sudah dua tahun tidak mudik ke kampung halaman. Kini, ia berharap bisa bertemu dengan keluarga.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Mujiono dan Sodiah (36), beserta kedua anaknya Bagus Setiawan (13) dan Azhari Kurniawan (7), terlihat sedang istirahat di pom bensin Wiradesa sambil meluruskan kedua kakinya.
Tampak dari raut mukanya, Mujiono dan Sodiah terlihat capek dan lelah.
Sedangkan anaknya sedang menunggu makanan yang sedang dipesan.
Mereka merupakan pemudik dari Bekasi yang hendak melakukan perjalanan ke Blitar Jawa Timur.
Baca juga: Ramai Pengunjung, Tradisi Nyekar Makam Leluhur di Ramadhan dan Lebaran
Baca juga: Salat Idulfitri di Masjid Agung Baitunnur Pati, Bupati Haryanto Sekalian Pamit Sebentar Lagi Purna
Sodiah menceritakan, ia sudah dua tahun tidak mudik ke kampung halaman.
Baca juga: 202 Warga Binaan Lapas Sragen Dapat Remisi Khusus Idul Fitri
Baca juga: Terungkap Dugaan Motif Pelaku Tega Tusuk Ziko Siswa SMP Semarang Berujung Tewas
Baca juga: Cerita Sodiah Setelah Dua Tahun Tak Bisa Pulang Kampung Halaman : Alhamdulillah Kini Bisa Mudik
Mudik tahun ini diperbolehkan.
Jadi ia bersama keluarga melakukan perjalanan ke Blitar.
"Kemarin kan pandemi Covid-19, jadi tidak mudik. Tahun ini sudah diperbolehkan, jadi perasaannya senang sekali. Karena bisa bertemu dengan keluarga," kata Neng, panggilan akrabnya Sodiah kepada Tribunjateng.com, Senin (2/5/2022).
Menurutnya, ia memilih mudik H-1 dikarenakan baru dapat libur kerja.
Kemudian, melakukan mudik menggunakan motor. Dikarenakan, kalau naik bus, harga tiketnya mahal.
"Saya berangkat dari Bekasi, Minggu sore sekitar pukul 15.30 WIB, sampai Pekalongan pukul 07.30 WIB. Mudik naik motor itu perasaannya senang, apalagi bareng anak-anak dan risikonya di jalanseperti ini mas. Tapi, saya ya enjoy-enjoy saja dan ketemu dengan orang tua saya tercapai."
"Kalau naik bus itu tiketnya per orang Rp 500 ribu sampai Blitar, lah ini saya rombongan empat orang. Berangkat Rp 2 juta, pulang Rp 2 juta. Lebih baik buat yang lain, jadi mudiknya naik motor," ujarnya.
Sodiah menceritakan, kendala naik motor ketika mudik ini yaitu misalnya ban motor bocor, pada saat anak ngantuk butuh istirahat. Jadi, istirahat di di musala, masjid, atau pom bensin.
"Pokoknya senanglah lebaran seperti ini. Sampai tidak salat Idul Fitri karena di perjalanan. Kepengin sekali tengok orangtua tapi biasanya naik motor."