Berita Semarang
Harga Daging Sapi di Pasar Manis Purwokerto Melonjak Drastis, Mencapai Rp 150 Ribu Per Kg
Menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H sejumlah harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional di Purwokerto mulai merangkak naik.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Moch Anhar
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H sejumlah harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Purwokerto mulai merangkak naik.
Seperti halnya terjadi di Pasar Manis Purwokerto harga cabai merah, bawang merah, daging ayam dan daging sapi mulai merangkak naik.
Daging ayam ras dari Rp 38 ribu per kilogram naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.
Ayam kampung dijual dengan harga Rp 80 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 75 ribu per kilogram.
Baca juga: Jamin Keamanan Penumpang Mudik, Polsek KPTE Semarang Sebar Intel di Kapal Cegah Aksi Kriminalitas
Baca juga: Baznas Kota Semarang dan Disdik Beri Santunan Pendidikan kepada Siswa
Baca juga: Kasus Tembok Baluwarti Kartasura, Gubernur Ganjar Pranowo: Itu Peringatan Keras Buat Pemerintah
"Ya kalau kemahalan tidak dibeli, tapi biasanya orang tetap beli.
Karena memang wajib ada buat lebaran," ujar penjual daging ayam, Raisem (62) kepada Tribunbanyumas.com (Tribun Network).
Kendati begitu, pembeli terus membeli daging ayam di pasaran, karena sudah menjadi tradisi membuat opor ayam saat Lebaran.
Sementara itu, untuk harga cabai merah dan bawang merah juga terpantau naik, meski stoknya aman.
Mulai dari harga Rp 20 ribu per kilogram untuk cabai merah dari sebelum Ramadhan, menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
Sedangkan bawang merah dari Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
Sementara itu untuk harga daging sapi, melonjak drastis dalam satu hari.
Menurut penjual daging sapi, Imam (38), harga daging memang sudah melonjak drastis sejak Jumat (22/4/2022) lalu.
Sebelum Ramadhan, harga daging Rp 110 ribu per kilogram, kemudian perlahan merangkak menjadi Rp 130 ribu per kilogram.
"Naik tinggi Jumat lalu, dari Rp 130 ribu menjadi Rp 150 ribu.
Setelah lebaran biasanya turun lagi," ungkapnya.
Kemudian pantauan harga daging di Pasar Wage Purwokerto tidak jauh berbeda.
Menurut Sarni (68), kenaikan harga daging terjadi karena kurangnya pasokan.
"Katanya sapinya susah, jadi harganya naik.
Ini dampaknya sepi pembeli, biasanya sehari bisa jual 20 kilogram.
Hari ini bawa daging 30 kilogram saja masih sisa banyak," ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Titik Pudji Astuti memastikan stok bahan makanan di Banyumas relatif aman.
"Harga bahan pokok masyarakat diperkirakan stabil.
Baca juga: Jamin Keamanan Penumpang Mudik, Polsek KPTE Semarang Sebar Intel di Kapal Cegah Aksi Kriminalitas
Baca juga: Wali Kota Hendi Melarang ASN Pemkot Semarang Terima dan Kirim Parsel Lebaran
Baca juga: Pengelola Wisata Kendal Bersiap Hadapi Puncak Kunjungan saat Libur Lebaran
Distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat umumnya lancar dan stoknya cukup tersedia," ungkapnya.
Pihaknya mengakui perubahan harga yang cenderung fluktuatif untuk barang kebutuhan pokok hasil pertanian dan peternakan perlu diwaspadai.
Ini karena bahan pangan pertanian dan peternakan sangat dipengaruhi oleh cuaca dan tingginya permintaan konsumen. (*)