BI Jateng Jadikan Mall Tentrem Semarang Percontohan Program Siap Pembayaran Digital Qris

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah terus mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (Qris) di berbagai sektor.

Hal itu di antaranya sektor perdagangan, yang kali ini menjadikan Mall Tentrem Semarang sebagai pilot project atau percontohan program Sehat, Inovatif, Aman Pakai (Siap) Qris.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Panji Ahmad mengatakan, peluncuran Piloting Tentrem Mall sebagai Siap Qris di Kota Semarang, merupakan wujud nyata dari kolaborasi terhadap kanal pembayaran Qris.

Siap Qris merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, dan Penyedia Jasa Pembayaran dalam memperluas digitalisasi pembayaran.

Baca juga: Pemkab Pati Akan Kirim 10 Bus ke Jakarta untuk Jemput Perantau Mudik Lebaran

Baca juga: Pemerintah Salurkan 5.850 Kg Migor Curah, Didistribusikan di Pasar Tradisional Kendal

Baca juga: Gratis! Penunggu Pasien Kelas III di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Dapat Jatah Buka Puasa

"Saat ini 88 persen tenant di Tentrem Mall telah menerima pembayaran digital melalui QRIS dan tentu saja diharapkan jumlah tenant ini akan semakin meningkat setelah dilaksanakannya kegiatan launching pada hari ini," kata Panji, saat launching Siap Qris di Tentrem Mall, Kamis (14/4/2022).

Panji memaparkan, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor merupakan sektor tertinggi ketiga penyumbang PDRB Kota Semarang tahun 2021.

Sektor tersebut menyumbang 13,46 % PDRB Kota Semarang tahun 2021 dan mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya.

Melihat besarnya kontribusi sektor tersebut, Bank Indonesia yang pada kesempatan ini diwakili oleh Bapak Panji Achmad Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah memandang perlu adanya digitalisasi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor, termasuk pada pusat perbelanjaan modern maupun tradisional.

Menurutnya, sebagai otoritas moneter dan sistem pembayaran, Bank Indonesia berupaya untuk mengeluarkan inovasi-inovasi digital.

"Salah satu inovasi digitalisasi pembayaran yang tepat diterapkan di pusat perbelanjaan modern maupun tradisional untuk pembayaran retail adalah Qris," terangnya.

Merchant pengguna Qris di Jawa Tengah tercatat mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 106 persen (yoy) dari 132.878 merchant pada Maret 2021 menjadi 273.684 merchant pengguna QRIS pada Maret 2022.

Semarang sendiri menjadi lokasi strategis bagi perluasan digitalisasi pembayaran mengingat 21 persen merchant Qris di Jawa Tengah berada di Kota dan Kabupaten Semarang.

Sejalan dengan tingginya jumlah merchant, volume transaksi Qris di Jawa Tengah pada Februari 2022 juga mengalami peningkatan signifikan, yaitu sebesar 448 persen (yoy), dari semula 834.335 kali transaksi pada Februari 2021 menjadi 4.574.571 kali transaksi pada Februari 2022.

Baca juga: Bupati Andi Sidak Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar Tradisional Jepara, Sebut Harga Telur Turun

Baca juga: UIN Walisongo Dirikan Fakultas Kedokteran, Bupati Arief Rohman: Blora Siap Hibahkan Lahan

Baca juga: Mengapa Jalan Raya Provinsi di Wilayah Jepara Cepat Rusak? Parjo Ungkap Dua Faktor Ini

Pada kesempatan sama, General Manager Mall Tentrem Semarang Nadya Lonianto menjelaskan penerapan Qris dapat menjadi pilihan pembayaran yang mudah sesuai eranya tanpa perlu membawa uang tunai.

Di sisi itu ia juga mengatakan, merchant dan UMKM yang ada di mall mendukung alternatif pembayaran digital menggunakan Qris. 

"Semua merchant dari makanan bahkan ice sketing saat ini sudah bisa melakukan pembayaran dengan Qris yang mudah bagi pengunjung," imbuhnya. (*)