Berita Jateng
Pemerintah Salurkan 5.850 Kg Migor Curah, Didistribusikan di Pasar Tradisional Kendal
Sebanyak 5.850 kilogram minyak goreng curah didistribusikan di Pasar Tradisional Kota Kendal. Kali ini, penyaluran dilakukan pemerintah.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KENDAL - Sebanyak 5.850 kilogram minyak goreng curah didistribusikan di Pasar Tradisional Kota Kendal.
Kali ini, penyaluran dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pedagang pasar.
Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagkop-UKM Kendal, Abdul Aziz mengatakan, alokasi 5.850 kilogram migor curah dibagikan di Pasar Kota Kendal pada, Kamis (14/4/2022).
Secara total, pemerintah sudah menyalurkan 13.850 kilogram sejak awal Ramadan.
Baca juga: Gratis! Penunggu Pasien Kelas III di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Dapat Jatah Buka Puasa
Baca juga: Bupati Andi Sidak Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar Tradisional Jepara, Sebut Harga Telur Turun
Baca juga: Pemkab Pati Akan Kirim 10 Bus ke Jakarta untuk Jemput Perantau Mudik Lebaran
Setiap pedagang membeli migor curah seharga Rp 14.400 per liter atau 15.500 per kilogram.
Dia berharap, operasi pasar ini bisa menekan angka penjualan migor curah di atas HET yang ditetapkan pemerintah.
"Kami berharap, melalui operasi pasar ini, masyarakat umum, pelaku usaha kecil bisa mendapatkan kebutuhan minyak goreng dengan harga murah, terjangkau. Tidak dengan harga Rp 17.000 - Rp 22.000 per Kg seperti di pasaran saat ini," terangnya.
Nantinya, pedagang bisa menjual kembali dengan harga yang sesuai.
Misal minyak goreng harus dikemas dengan plastik, harga yang dipatok pun tidak lebih dari Rp 17.000 per kilogram.
Seorang warga, Kristina mengatakan, operasi pasar yang dilakukan pemerintah daerah sangat ditunggu masyarakat.
Karena, pedagang sembako saat ini kesulitan mendapatkan stok minyak goreng dengan harga murah.
Kristina mengaku, untuk bisa berjualan minyak goreng curah, harus menebus barang di agen Rp 17.500 - Rp 18.000.
Tingginya harga yang dipatok membuatnya bingung harus menjualkan kembali dengan harga berapa.
Baca juga: Murianti Jauh-jauh Datang dari Pemalang, BI & Bank di Tegal Sediakan Layanan Mobil Penukaran Uang
Baca juga: UIN Walisongo Dirikan Fakultas Kedokteran, Bupati Arief Rohman: Blora Siap Hibahkan Lahan
Baca juga: Personel TNI-Polri Amankan Perayaan Ibadah Kamis Putih 2022 di Gereja Santo St Pius X Blora
"Kulakan saya sudah tinggi harganya. Saya jualnya Rp 20.000 per Kg. Ini saja sudah mepet sekali, kepotong ongkos pengambilan, biaya kemasan. Karena konsumen kadang hanya beli 1/4 atau 1/2 kilogram saja. Tetap saya layani, meskipun hitungannya sudah mepet," ujarnya.
Dia tidak mempermasalahkan adanya pembatasan jatah setiap orang.
Yang penting, stok yang didistribusikan lancar dengan harga murah. (*)