Berita Jateng

Berawal dari Kota Solo, Tahun Ini Grab Target Digitalisasi 4.600 UMKM Pasar Tradisional

Grab bersama Asosiasi Pengurus Pasar Indonesia (Asparindo) kukuhkan kerja sama untuk digitalisasi pasar di Indonesia, bermula dari Kota Solo.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat berkeliling dan menyapa salah satu pedagang di Pasar Legi Solo, Selasa (12/4/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SOLO - Grab bersama Asosiasi Pengurus Pasar Indonesia (Asparindo) kukuhkan kerja sama untuk digitalisasi pasar di Indonesia, bermula dari Kota Solo.

Grab, aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara bersama Asosiasi Pengurus Pasar Indonesia (Asparindo) hari ini mengukuhkan kerja sama strategis digitalisasi pasar tradisional melalui program GrabMart Pasar, dilakukan di Pasar Legi, Selasa (12/4/2022).

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama secara simbolis yang bertempat di Pasar Legi, Kota Solo ini disaksikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Sejumlah Pejabat Polres Pati Dimutasi, Siapa Saja? Simak Berikut Daftar Lengkapnya

Baca juga: BREAKING NEWS: Bocah Umur 7 Tahun di Kartasura Sukoharjo Meninggal Dunia Diduga Jatuh dari Atap

Baca juga: Menggugah Selera, Berbagai Macam Menu Berbuka di Pasar Bukan Suruh Kabupaten Semarang

Program digitalisasi Grab bersama Asparindo nantinya juga akan berlanjut ke pasar-pasar tradisional di dan kota-kota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Bogor, Bali, Palembang dan Medan dengan menargetkan sekitar 4.600 pelaku UMKM pasar tradisional hingga akhir tahun 2022.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Grab dan Asparindo yang telah berkontribusi kepada masyarakat Solo, khususnya para pedagang pasar maupun UMKM, dengan menghadirkan program GrabMart Pasar.

Gibran menambahkan, kolaborasi ini tentu sejalan dengan misi yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota Solo dalam mewujudkan program smart city.

“Saya berharap program ini dapat memberikan edukasi kepada para pelaku usaha bahwa digitalisasi di setiap pasar saat ini sangat diperlukan demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan sumber daya yang terampil dan memiliki daya bersaing tinggi,” ucap Gibran usai berkeliling melihat kondisi pedagang di Pasar Legi.

Sementara itu, Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan komitmen Grab dalam mendukung digitalisasi pedagang pasar dan pelaku UMKM di Indonesia.

“Sebagai aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, Grab merupakan mitra pilihan utama Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya mendigitalisasikan UMKM di Indonesia. Kami percaya akan potensi dan daya saing unggul yang dimiliki UMKM Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya bersemangat menghadirkan program GrabMart Pasar untuk memfasilitasi para pedagang pasar dan UMKM dalam mengadopsi teknologi dan masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital.

“Kami berharap dukungan dari Grab dapat membantu UMKM Indonesia berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional yang berkesinambungan,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengurus Pasar Indonesia (Asparindo), Joko Setiyanto, mengatakan, pandemi yang terjadi saat ini turut mendorong adanya perubahan tren bagi masyarakat untuk berbelanja dan berbisnis secara digital.

“Pasar tradisional merupakan salah satu tempat usaha bagi usaha kecil dan menengah yang terus harus dijaga dan terpelihara serta ditata keberadaannya,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan adopsi digital bagi pasar tradisional agar bisa beradaptasi dan meningkatkan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Melalui kerja sama dengan Grab Indonesia, diharapkan dapat memacu laju percepatan digitalisasi pasar tradisional agar tetap eksis dan berkembang menjadi pasar tradisional modern yang kokoh dan berdaya saing global,” jelasnya.

Radita Riyanawati, pemilik Kios Mb Radita di Pasar Legi, Surakarta, yang belum lama ini mengikuti program GrabMart Pasar, sudah merasakan dampak positif.

Di hadapan Gibran Rakabuming Raka, Radita mengaku omzetnya bertambah berkali-kali lipat.

Baca juga: Pasangan Suami Istri di Karanganyar Bikin Kapur Anti Serangga Palsu, Produsen Asli Merugi Miliaran

Baca juga: Memahami Kehidupan Manusia Purba dari Museum Sangiran, Ada Homo Erectus Usia 1,25 Juta Tahun

“Program GrabMart Pasar  sangat membantu bagi pedagang pasar tradisional seperti saya untuk bisa memperkenalkan produk lebih luas lagi dan melayani pembeli secara online," ungkapnya.

"Pembeli yang jauh bisa berbelanja ke kios saya tanpa harus datang ke pasar. Saya juga mendapatkan pelanggan yang sebelumnya tidak pernah dijangkau,” tandasnya. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved