Berita Jateng
Kegiatan Ramadan di Lapas Batang, Warga Binaan Rutin Tadarus, Kini Sudah 9 Kali Khatam Alquran
Tinggal di dalam jeruji besi tak menyurutkan warga binaan Lapas Klas IIB Batang untuk menjalankan ibafah Ramadan.
Penulis: Dina Indriani | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Tinggal di dalam jeruji besi dengan kehidupan yang serba tertutup dan apa adanya tak menyurutkan warga binaan Lapas Klas IIB Batang untuk menjalankan ibadah.
Berbagai kegiatan keagamaan pun rutin digelar, terlebih saat bulan ramadan.
Bahkan pada bulan ramadan ini, para warga binaan yang beragama muslim lebih semangat untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti tadarus Alquran, salat tarawih dan sebagainya.
Baca juga: Disnaker Kudus Wanti-wanti Perusahaan Agar Bayar THR Karyawan Maksimal H-7 Lebaran
Baca juga: Disnaker Kudus Wanti-wanti Perusahaan Agar Bayar THR Karyawan Maksimal H-7 Lebaran
Baca juga: Jelang Mudik, Permintaan Vaksinasi Diprediksi Naik, Dinkes Kota Semarang Siapkan 62 Faskes
Setiap pagi usai shalat subuh berjamaah, mereka langsung membuka kitab suci Al Quran untuk tadarus bersama-sama.
Tak hanya saat pagi, kegiatan hafalan-hafalan surat juga dilakukan setelah salat ashar sambil menunggu buka puasa.
Salah satu warga binaan, Andri Prayitno mengaku selalu senang suasana bulan ramadan, bahkan menjadi momentum yang istimewa baginya.
Pria berusia 29 tahun itu, selalu mengikuti segala kegiatan ramadan di Lapas.
"Selama lima tahun menjalani vonis, setiap ramadan selalu menjadi momentum yang istimewa, karena mendapatkan lebih banyak kedamaian," tuturnya yang terjerat kasus narkoba itu.
Ia berujar bahwa sebelum masuk penjara sudah bisa membaca Al Qur'an.
Lalu, ia sempat lupa hingga akhirnya mencoba mengingat saat dalam penjara.
Andri mengakui merasa susah ketika awal membaca kembali Alquran.
Tapi, lambat laun, ia bisa memperbaiki lagi bacaannya, ia juga rutin mengikuti berbagai pengajian di dalam Lapas.
"Kalau pagi tadarus Alquran, kalau setelah Ashar ada hafalan-hafalan, lalu malam Tarawih dan tadarus malam," ujarnya.
Bersama jemaah masjid Lapas juga mengkhatamkan Alquran, bahkan sejak awal ramadan tahun ini sudah sembilan kali khatam.
Kasi Binadik dan Giatja (pembinaan narapidana/anak didik, dan kegiatan kerja), Lapas Batang, Satriya D Wicaksana mengatakan banyak kegiatan saat ramadan, seperti tadarus setiap selesai salat wajib.
Baca juga: SCJ Mulai Dibangun, Distaru Semarang Pastikan Rampung Sesuai Target Juni Mendatang
Baca juga: Jelang Mudik, Permintaan Vaksinasi Diprediksi Naik, Dinkes Kota Semarang Siapkan 62 Faskes
Baca juga: Arab Saudi Izinkan 1 Juta Orang Ibadah Haji Tahun Ini, Kemenag Jateng Masih Tunggu Instruksi Pusat
Lalu, ia juga mengatakan tarawih tertib dilaksanakan, jadwal makan pun menyesuaikan kegiatan puasa para warga binaan.
"Kami bagi makan sahur mulai pukul 02.00 hingga pukul 03.00. Lalu kalau buka puasa kami juga sediakan ekstra puding, semisal kolak atau kacang ijo," jelasnya.
Satriya menambahkan jatah makan untuk warga non-muslim masih normal, yaitu tiga kali sehari.
"Tapi tempat makannya dipindah ke gereja dalam lapas, untuk menghormati yang puasa," pungkasnya. (*)