Berita Pendidikan
Adhitya Jadi Wisudawan Terbaik dengan Segudang Prestasi, Sarjana Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat
Adhitya Ridwan Budhi Prasetyo Nugroho menjadi wisudawan terbaik Universitas Islam Negeri (UIN) Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Adhitya Ridwan Budhi Prasetyo Nugroho menjadi wisudawan terbaik Universitas Islam Negeri (UIN) Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto pada wisuda Magister ke-19 Sarjana ke-52 periode Maret, Rabu (30/3/2022).
Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah angkatan 2018 ini lulus dengan IPK 3,92 dalam masa studi 3 tahun 4 bulan.
"Alhamdulillah berkat doa ibu saya dan motivasi dari dosen saya bisa lulus," ucap Adhit saat diwawancara.
Baca juga: MIN 1 Kendal Gagas Sekolah Nusantara, Kenalkan Budaya Lokal pada Siswa
Baca juga: Ihwal Booster Jadi Syarat Mudik, Jokowi Angkat Bicara: Jangan Bandingka dengan MotoGP Mandalika
Baca juga: Ezza El Fiza Peraih Lulusan Terbaik Apoteker Unwahas Angkatan XIX
Pemuda kelahiran 17 November 2000 ini sudah mendapatkan banyak penghargaan baik tingkat nasional ataupun internasional.
Prestasi yang terakhir ditorehkannya selama di perkuliahan yakni menjadi Panelis International Conference on Islamic Guidance and Counseling (ICIGC#2) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun ini.
"Penghargaan semasa kuliah mencapai 30 di tingkat nasional ataupun internasional," ungkapnya kepada Tribunjateng.com (Tribun Network).
Selain itu, ia juga memiliki beberapa hak paten dari karya ilmiahnya, salah satunya karya yang berjudul Our Moderate Game (OMG) yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI pada tahun 2021.
Adhit mengungkapkan alasan ia bisa menjadi wisudawan terbaik kali ini karena ia selalu berprinsip tidak selalu menyerah dalam suatu keadaan dan selalu mencoba survive untuk bisa melakukan yang terbaik.
Kendala saat menyelesaikan skripsi ia sampaikan terkait dengan pengambilan data untuk skripsinya, namun tidak sampai menjadi kendala yang berarti hingga ia dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
Baca juga: Ezza El Fiza Peraih Lulusan Terbaik Apoteker Unwahas Angkatan XIX
Baca juga: Ribuan Suporter PSIS Sambut Kepulangan Tim Mahesa Jenar ke Semarang
Baca juga: Angkat Kain Troso Jepara, Desainer Ina Priyono Tuangkan Karya untuk Hari Raya Lebaran 2022
Meski pernah mengenyam pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Al Ittihad Pasir Kidul Purwokerto, ia utarakan pada awal kuliah sempat butuh penyesuaian di kampus Islam.
Hal ini karena latarbelakang sekolahnya di sekolah umum.
"Saat semester 1 butuh penyesuaian karena saya dari sekolah umum dulu," terangnya.
Ketertarikannya pada dunia kepenulisan sudah menghantarkan ia mendapatkan banyak penghargaan. (*)
Menurutnya menulis menjadi hal yang menarik baginya. Di dalamnya melatihnya untuk dapat berfikir dengan alur yang sistematis hingga mampu menginterpretasikannya melalui sebuah tulisan.
"Menulis adalah hal yang dapat dikenang terus, abadi, dan ketika seseorang menulis karyanya pasti diingat," imbuhnya.
Perjuangannya untuk dapat menyelesaikan kuliah ia tempuh dengan kerja keras. Ia sempat bekerja untuk dapat membiayai perkuliahannya.