Berita Semarang
Pelajar dari Tiga SMK Semarang Tawuran di Jalan Arteri Yos Sudarso, Dua Pelajar Kena Bacok
Tawuran antara tiga SMK terjadi di kota Semarang. Akibat duel yang melibatkan puluhan pelajar tersebut, dua pelajar alami luka bacok senjata tajam.
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Tawuran antara tiga SMK terjadi di kota Semarang.
Akibat duel yang melibatkan puluhan pelajar tersebut, dua pelajar mengalami luka bacok senjata tajam.
"Betul, kemarin ada tawuran antar pelajar berasal dari tiga SMK," terang Kanitreskrim Polsek Semarang Utara, Iptu Yohanes Agus Sartono, Jumat (25/3/2022).
Tawuran yang dipicu saling balas dendam itu mengakibatkan dua pelajar dibawa ke Rumah Sakit Panti Wilasa.
Baca juga: PSIS Semarang Kalah Telak dari Persipura, Ini Kata Rezal
Baca juga: Agen Minyak Goreng Curah di Pati Mengeluhkan Pasokan dari Produsen Kurang
Baca juga: Kualitas Lingkungan Masih Jadi Ancaman, Jaringan Peduli Iklim Alam Ingatkan Semarang Bisa Tenggelam
Sebab, mereka alami luka cukup parah seperti robek di bagian punggung dan lempeng kanan.
Namun demikian, Agus belum bersedia membeberkan dua orang korban luka tersebut.
"Kalau yang luka bacok itu pelajar dari SMK 5. Kondisinya masih operasi di rumah sakit," jelasnya.
Ia menyebut, tawuran itu berlangsung di Jalan Arteri Yos Sudarso, persisnya di Jembatan atau Flyover, Semarang Utara, Kamis (24/3/2022) sore.
Tiga SMK yang terlibat SMK 5, SMK 10, dan SMK Palapa.
SMK 5 gabung sama SMK Palapa dalam tawuran itu untuk menyerang SMK 10.
Menurutnya, jumlah pelajar yang terlibat aksi tawuran mencapai puluhan.
Jumlah pelajar yang terlibat sekira 30-an orang.
Mereka juga ada yang membawa senjata tajam.
Mereka rata-rata kelas 2 dan kelas 3 SMK.
"Ada juga yang sudah lulus atau sudah alumni tetap ikutan tawuran," terangnya.
Aksi pelajar tawuran itu bubar selepas kepolisian mendatangi lokasi.
Namun, belum ada pelajar yang berhasil diamankan lantaran sudah kabur duluan.
Kepolisian hanya berhasil mengamankan sebilah senjata tajam.
Agus menuturkan, satu senjata tajam itu jenis celurit.
"Kita sudah cek di TKP untuk CCTV, ternyata tidak ada," katanya.
Meskipun demikian, Polsek Semarang Utara masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan kasus ini.
Menurut Agus, tawuran itu terjadi karena dendam antara SMK 5 dengan SMK 10.
Mereka sudah tantang-tantangan melalui WhatsApp.
Dendam itu sudah berlangsung waktu lama yang terus terakumulasi.
Baca juga: Warga Beda Agama Hidup Rukun, Desa Plajan Didaulat Jadi Kampung Pancasila Pertama di Jepara
Baca juga: Pemuda Limbangan Kendal Ditangkap Densus 88, Pertanyakan Pancasila di Pengajian, Diintai Sebulan
Baca juga: Video Kejari Jepara Musnahkan Ribuan Butir Obat Terlarang, Miras Ratusan Botol dan Sabu Ratusan Gram
Hal itu terbukti dengan adanya alumni yang terlibat.
"Dua sekolahan itu diduga sudah mempunyai permasalahan dari dulu, mencari jati diri, seolah-olah sekolahan saya yang paling top," bebernya.
Langkah selanjutnya, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsek lain karena wilayah lokasi SMK yang terlibat aksi tawuran berada di Polsek tersebut.
Selain itu juga, berkoordinasi dengan pihak sekolah yang terlibat untuk dilakukan pembinaan. (*)