Berita Brebes

Ibu di Brebes yang Tega Bunuh Anak Kandung Sempat Pingsan dan Menyerang Tetangga Sebelah Rumahnya

Aksi pembunuhan keji yang dilakukan oleh Kanti Umi (35) terhadap anak kandungnya berinisial AR (7), menggemparkan warga Dukuh

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM
Kondisi tempat kejadian perkara (TKP) aksi pembunuhan yang dilakukan ibu kandung kepada anaknya sendiri. Berlokasi di Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Minggu (20/3/2022). 

Nenek berusia 85 tahun yang masih terlihat sangat cerita dan segar ini, mengaku sampai tidak nafsu makan karena terus teringat kejadian pembunuhan tersebut. 

Apalagi jika Sumarti mengingat luka yang dialami oleh anak-anak pelaku yang cukup mengenaskan. 

"Saya masih trauma, takut, dan sampai tidak nafsu makan apa-apa karena masih kebayang kejadian tadi. Apalagi kalau ingat luka di tubuh anak-anaknya," aku Sumarti. 

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Mobil Listrik Rakitan Indonesia, PLN Siap Infrastruktur dan Pasokan Listrik

Baca juga: Museum Batik Pekalongan, Koleksinya Ada Kain Kuno Berusia Lebih Satu Abad

Tidak jauh berbeda, tetangga pelaku yang lain, Wasriah, juga mengalami hal yang sama, yaitu trauma dan tidak nafsu makan.

Apalagi dirinya yang sempat dicekik oleh pelaku sebelum akhirnya lari ke jalan desa yang lebih besar.

"Saya tidak nafsu makan, masih terbayang-bayang peristiwa tadi. Mau masuk ke dalam rumah juga takut, tidak tahu kenapa. Saya sejak pagi belum makan apa-apa, tidak nafsu," tandasnya.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdullah, mengatakan bahwa pelaku yang merupakan ibu kandung korban sudah diamankan di Polsek Tonjong.

Sementara saat ini, pelaku masih dalam perjalanan menuju Polres Brebes bersama dengan para saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sedangkan untuk kondisi kedua anak lainnya yang masih selamat, sejauh ini masih belum stabil dan dirujuk dari Puskesmas Tonjong ke RSU Siti Aminah Bumiayu.

"Korban yang meninggal anak nomor dua dengan luka di bagian leher, sedangkan yang anak pertama dan ketiga masih selamat. Untuk kondisinya berangsur sadar dan stabil. Tapi untuk penanganan lebih intensif, maka kedua anak tersebut dirujuk ke RSUD Margono Purwokerto," ungkap AKP Syuaib, pada Tribunjateng.com, Minggu (20/3/2022).

Saat ditanya apakah pelaku mengalami depresi atau tidak, AKP Syuaib menjelaskan bahwa sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan sehingga belum bisa menyimpulkan kondisi pelaku. 

Tapi sesuai keterangan pelaku, alasan mengapa ia tega melakukan penganiayaan yang berujung hilangnya nyawa salah satu anaknya karena mendapat bisikan gaib.

Baca juga: Peringati HUT Kota Pekalongan, Wali Kota Aaf Bikin Agenda Keliling Ziarah ke Makam Mantan Wali Kota

Baca juga: Angkat Hobi Jadi Ajang Prestasi, Wali Kota Hendi Selenggarakan Buka Kompetisi Mini 4WD

Adapun sesuai keterangan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP), keseharian pelaku tidak menunjukkan gelagat aneh atau normal seperti warga biasanya.

"Untuk pelaku apakah depresi atau tidak belum bisa kami pastikan karena masih dalam proses penyelidikan. Tapi sesuai pengakuan pelaku alasan dia melakukan aksi tersebut karena mendapat bisikan gaib," jelasnya.

Sementara untuk suami dari pelaku atau ayah dari para korban ini merantau ke Jakarta. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved