Berita Semarang
Harga Bahan Pokok Mulai Naik Jelang Ramadan, Hendi Minta Pedagang Jangan Mrema Berlebihan
Harga bahan pokok mulai mengalami kenaikan jelang Ramadan. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Harga bahan pokok mulai mengalami kenaikan jelang Ramadan. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sempat turun untuk memantau stok di pasaran.
Hendi, sapaannya, meminta para pedagang tidak mrema atau mencari untung dengan menaikkan harga secara berlebihan menjelang Ramadan dan Lebaran.
"Saya ingatkan menjelang Ramadan sebisa mungkin kalau mau mremo jangan kebangetan," katanya, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Tipu Anggota Polri, Pasutri di Tegal Gelapkan Uang Rp 450 Juta dan Kabur ke Bengkulu
Baca juga: Resmi Diputuskan! Rakerprov PSTI Jateng Sepakati 4 Nomor Pertandingan Putra & Putri Porprov 2023
Baca juga: Hendi dan Tia Berhasil Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Semarang
Dia juga meminta Dinas Perdagangan segera memantau stok bahan pokok jelang Ramadan. Jika stok terjamin, dia yakin pedagang tidak akan melakukan upaya mremo secara berlebihan.
"Dua hal itu yang saya fokuskan," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, pihaknya pun telah melakukan pantauan di Pasar Bulu. Menurutnya, sejauh ini stok bahan pokok masih aman.
Hanya saja, dia masih menerima keluhan terkait stok minyak goreng. Dia pastikan, persoalan minyak goreng akan bisa segera teratasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, laporan dari kepala pasar sejumlah bahan pokok memang mengalami kenaikan satu bulan menjelang Ramadan.
Misalnya, harga telur saat ini mencapai Rp 22.000 dari sebelumnya Rp 18.000 rupiah. Demikian pula harga komoditas lainnya juga ada yang mengalami kenaikan.
Pihaknya akan melibatkan TNI Polri untuk memantau distribusi barang hingga tingkat distributor.
"Nanti kami akan lakukan koordinasi lintas sektor termasuk TNI-Polri untuk pemantauan harga, termasuk nanti memantau di tingkat distributor. Dengan begitu akan kami ketahui permasalahannya apakah di tingkat distributor atau di bawahnya," jelasnya.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Blora Masih Tinggi, Pedagang: Bikin Kocar-kacir, sampai Kelaparan
Baca juga: Kepatuhan Wajib Pajak Kendal di Bawah 50 Persen, padahal Potensi PPh Capai Rp216 Miliar
Baca juga: Dokter Sunardi Tersangka Teroris Ditembak Mati Densus 88, IDI Sukoharjo Bicara soal Ikhlas
Meski beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, Nurkholis mengatakan, sejauh ini ketersediaan barang masih aman, kecuali minyak goreng.
Mengatasi persoalan minyak goreng, pihaknya rutin melakukan operasi pasar.
"Kalau untuk minyak goreng hampir tiap hari kami lakukan oprasi pasar," tegasnya. (*)