Berita Jateng

Disdagkop-UKM Kendal Terus Tekan Perdagangan Minyak Goreng Tak Sesuai Aturan melalui Operasi Pasar

Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal bakal menyiapkan stok minyak goreng hingga 45.000 liter. 

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
Dok Disdagkop-UKM
Disdagkop-UKM Kendal melakukan operasi pasar minyak goreng di Kelurahan Jetis, Kecamatan Kota Kendal, baru-baru ini. 

TRIBUNMURIA.COM, KENDAL - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal bakal menyiapkan stok minyak goreng hingga 45.000 liter. 

Terdiri dari minyak goreng kemasan dan curah yang akan didistribusikan ke pedagang, UMKM, dan masyarakat dalam rangka operasi pasar lanjutan.

Saat ini, Disdagkop-UKM Kendal telah menyalurkan 20.396 liter minyak goreng di tingkat pedagang hingga masyarakat umum.

Baca juga: Jadi Duta Muslimah Preneur Jateng 2022, Jelsa Marreta Desviara Ajak Generasi Muda Berkarya

Baca juga: Kepatuhan Wajib Pajak Kendal di Bawah 50 Persen, padahal Potensi PPh Capai Rp216 Miliar

Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka, Segini Harganya di Pasar Puri Baru Pati

Operasi penyediaan pasar sebanyak 11.700 liter untuk pedagang, dan sisanya didistribusikan kepada UMKM dan masyarakat.

Beberapa pasar yang sudah mendapatkan jatah stok minyak goreng adalah Pasar Relokasi Weleri, Pasar Cepiring, Pasar Pagi Kaliwungu, dan Pasar Gladak.

Pihak dinas akan berupaya penuh membantu ketersediaan stok minyak goreng di pasar-pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Disdagkop-UKM Kendal, Ferinando RAD Bonay mengatakan, dari 45.000 liter stok migor yang bakal disiapkan, terdiri dari 20.000 liter minyak goreng kemasan, dan 25.000 liter minyak goreng curah.

Menurutnya, minyak goreng kemasan diminta dari Bulog dan salah satu produsen minyak goreng.

Sedangkan migor curah diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

"Hari ini kami kirim surat permohonan 10.000 liter minyak goreng kemasan ke Bulog. Sisanya kami ajukan besok atau lusa," terangnya, Senin (14/3/2022).

Ferinando menjelaskan, minyak goreng kemasan akan didistribusikan langsung ke desa-desa dengan harga sesuai HET Rp 14.000/liter.

Sedangkan minyak goreng curah akan dibagikan ke pasar-pasar tradisional, sasarannya pedagang dengan harga Rp 10.800 per liter.

Pihaknya bakal berupaya penuh agar operasi pasar minyak goreng ini bisa sampai ke semua pasar tradisional yang ada di Kabupaten Kendal.

Sehingga, tidak terjadi lagi kelangkaan stok minyak goreng di tingkat pedagang.

"Operasi ini harapan kami, meskipun minyak goreng jumlahnya masih terbatas, tapi tidak ada istilah kelangkaan di pasar. Warga kalau mau beli minyak goreng, stoknya ada," tegasnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kendal, Wynne Frederica berharap, operasi pasar minyak goreng ini bisa masuk ke tingkat desa-desa.

Dengan sasaran masyarakat umum dan pelaku usaha kecil rumah tangga.

Kata dia, operasi pasar migor tingkat desa sudah diawali di Kelurahan Jetis Kecamatan Kota Kendal beberapa hari lalu.

Dia berharap, program ini bisa segera dilanjutkan untuk menjangkau masyarakat Kendal lebih luas.

"Jika langsung diberikan kepada masyarakat, harapannya bisa membantu kebutuhan minyak goreng warga dengan cepat. Karena selama ini banyak yang mengeluhkan harga minyak goreng masih tinggi dan langka," tuturnya. 

Tekan Perdagangan Migor Tak Sesuai Aturan

Gencarnya operasi minyak goreng di Kabupaten Kendal dimaksudkan untuk memerangi oknum-oknum yang memanfaatkan situasi melalui minyak goreng.

Utamanya dalam rangka menekan perdagangan migor yang tidak sesuai dengan aturan.

Misalnya, penjualan minyak goreng dari distributor yang dipaketkan dengan produk lain, atau wajib belanja produk lain apabila ingin membeli minyak goreng.

Ferinando menegaskan, kondisi tersebut harus segera dihilangkan dengan upaya operasi pasar minyak goreng.

Menurutnya, permainan dagang yang dilakukan sejumlah distributor minyak goreng ini tidak bisa dibenarkan.

Harus segera diantisipasi agar tidak meresahkan masyarakat.

"Pasar-pasar yang sudah dilakukan operasi pasar, akan kami pantau. Kalau ada pedagang yang menjual minyak goreng tidak sesuai aturan, kami tegur. Termasuk apabila dijumpai pedagang yang sengaja menahan stok minyak goreng, kasihan masyarakat," tegasnya.

Selain itu, operasi pasar ini juga dimaksudkan untuk menekan perdagangan minyak goreng dengan harga di atas HET.

Pedagang juga diminta untuk melakukan pembatasan jualan kepada masing-masing pembeli agar bisa terdistribusikan merata.

Ferinando mengimbau agar masyarakat tidak panik lagi dengan stok minyak goreng.

Baca juga: Delapan Bentang Girder Jembatan Tol Semarang-Demak di Jalur Pantura Sayung Sudah Terpasang

Baca juga: Sering Bikin Pemotor Jatuh, Lubang-lubang Jalur Kudus-Demak Karanganyar Diperbaiki Dinputaru Demak

Meski jumlahnya masih terbatas, ia memastikan bahwa stok akan selalu ada di tingkat pedagang pasar dengan harga sesuai HET.

"Kami tetap melakukan pengawasan, karena bisa jadi ada oknum yang nantinya menyalahgunakan atau memanfaatkan kondisi. Seperti wajib belanja dulu produk lain dan jual paketan. Tidak ada alasan lagi beli minyak goreng dipaketkan atau wajib belanja. Beli minyak goreng, ya beli minyak goreng. Enggak harus ada syaratnya," tuturnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved