Berita Temanggung

Lepas Ekspor Wood Pellet ke Korsel, Agus Gondrong Berharap Produk Temanggung Go Internasional

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOMODITI EKSPOR - Bupati Temanggung Agus Setyawan melihat wood pellet produksi CV Accasia Biomas Indonesia yang mampu menembus pasar Korea Selatan. 

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG - Bupati Agus Setyawan mengapresiasi keberhasilan CV Accasia Biomas Indonesia yang mampu mengekspor wood pellet ke Korea Selatan. 

Wood pellet ini merupakan bahan bakar ramah lingkungan atau energi terbarukan pengganti bahan bakar. 

Ia pun berharap dengan adanya ekspor ini kelak akan memantik pelaku usaha lain melakukan hal serupa agar produk Temanggung bisa go internasional. 

"Kita akan dukung 100 persen dan kita tidak akan mempersulit investor ataupun UMKM yang akan berinovasi khususnya untuk ekspor."

"Wood pellet kalau kita melihat bahan baku Temanggung cukup banyak, dan ini bisa ekspor ke Korea Selatan semoga bisa diikuti kawan-kawan lain."

"Harapannya di komoditas lain bisa go internasional, dengan kebersamaan kita termasuk Kadin tidak ada yang tidak mungkin," ujarnya saat melepas ekspor CV Accasia Biomas Indonesia, di Mudal, Kamis (22/5/2025). 

Menurut bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini, kebersamaan akan menjadi kekuatan utama dalam industri terutama dalam hal kreativitas menemukan energi terbarukan.

Apa yang dilakukkan CV Accasia Biomas ini bukanlah yang pertama dan diyakini akan banyak yang mengikuti jejaknya. 

"Apalagi tadi Kadin memfasilitasi kawan-kawan di pedesaan untuk mencari bahan baku dari limbah kayu untuk wood pellet."

"Kreativitas kawan-kawan patut diapresiasi untuk menggantikan sumber daya alam dengan energi terbarukan. Monggo investor silahkan masuk ke Temanggung saya akan mencoba memperpendek jalur asal tidak menabrak aturan,"katanya.

Direksi Accasia Biomas Indonesia Muhammad Aziz Muhtar menuturkan, wood pellet merupakan produk energi bio massa pengganti bahan bakar dengan memanfaatkan limbah dari pabrik kayu lapis.

Wood pellet bisa digunakan untuk menggantikan batu bara dengan kelebihannya sangat efisien, tidak menimbulkan polusi, dan secara harga lebih murah.

"Alhamdulillah, untuk ekspor ke Korea Selatan 5.000 ton per bulan, kekuatan kita per Minggu 15 kontainer. Bahan baku saat ini di suplai dari limbah pabrik-pabrik besar pengolahan kayu di Temanggung," katanya. (*)