Berita Temanggung

Sofwan Tegaskan Pancasila adalah Kunci: Jadi Benteng Pengaruh Negatif Kemajuan Teknologi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSIALISASI - Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sofwan Dedy Ardyanto, berfoto bersama dengan audiens setelah digelarnya Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Senin (21/4) siang.

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Masyarakat diminta untuk tidak mudah terprovokasi atas beragam isu yang bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Terlebih, di era digitalisasi dan perkembangan teknologi yang kian melesat ini, tak sedikit pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi sesat dengan memanfaatkan media sosial.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sofwan Dedy Ardyanto, saat digelarnya Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Senin (21/4) siang.

Dengan adanya ancaman pengaruh negatif dari perkembangan teknologi berupa bebasnya akses media sosial, Sofwan meminta agar seluruh lapisan masyarakat tetap berpegang teguh pada prinsip empat pilar MPR-RI yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

Tak hanya menjadikannya pedoman, empat pilar tersebut akan menjadi benteng utama masuknya ancaman keretakan bangsa apabila diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Ingat, kita sebagai warga negara yang baik, memiliki tanggung jawab untuk menjadi keutuhan NKRI dan stabilitas bangsa. Oleh karena itu, seiring perkembangan jaman yang kian maju, kita harus mempunyai sistem filterisasi terhadap beragam isu yang berkembang lewat media sosial,” pintanya.

Menurutnya, meski memiliki segudang manfaat, akan tetapi sebaliknya, media sosial juga memunculkan sejumlah dampak negatif apabila tidak disaring secara benar. Terlebih, beragam platform media sosial saat ini sangat mudah dijangkau, termasuk kalangan generasi muda hingga anak-anak.

Sehingga, peran orang tua menjadi esensi pokok dalam lingkung pengawasan dan pembinaan. Menurutnya, karakater dan tumbuh kembang seseorang sangat bergantung dengan lingkungan sekitar dimana mereka bersosialisasi.

“Kita semua memiliki tanggung jawab terhadap peradaban yang ada. Masa depan bangsa bergantung bagaimana kita mensikapi dinamika yang terjadi. Pemerintah dan masyarakat wajib terus bergandengan tangan. Salah satunya menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.