TRIBUNMURIA.COM, BLORA - Bupati Blora terpilih Arief Rohman bertemu dengan pasangan Bupati Bojonegoro terpilih dan Bupati Ngawi terpilih di Jakarta, Minggu (16/2/2025).
Pertemuan itu saat di sela-sela tes kesehatan, untuk persiapan pelantikan Kepala Daerah Serentak yang akan dilaksanakan 20 Februari 2025 mendatang.
Arief menyampaikan dalam pertemuan terbatas itu, juga membahas sinergitas pembangunan ke depan, antara Blora, Bojonegoro, dan Ngawi.
Baca juga: Soal Nasib Warga 3 Desa Terdampak Bendung Gerak Karangnongko, Bupati Blora Usul Transmigrasi Lokal
Baca juga: Pemkab Blora Gandeng Kerjasama Dua Perguruan Tinggi Besar di Surabaya
Baca juga: Mahasiswi UGM Ini Ikut Bursa Caleg Lewat Golkar, Cita-cita Jadi Bupati Blora
"Tadi juga bertemu dan sempat berdiskusi sebentar dengan Bupati Bojonegoro Terpilih, Mas Setyo Wahono beserta Wakilnya."
"Juga Bupati Ngawi Terpilih Mas Ony Anwar Harsono bersama Wakilnya."
"Kami menyepakati untuk terus melanjutkan sinergitas pembangunan kawasan Blora - Bojonegoro - Ngawi," paparnya.
Menurutnya, ke depan Kawasan Cepu Raya (Blora - Bojonegoro - Ngawi) siap fokus sebagai Kawasan Pengembangan Pendidikan Vokasi, Kebudayaan, Kesenian, Pangan dan Energi.
"Nantinya, di bawah arahan dan bimbingan Menko PMK Pratikno, Menteri Impas Agus Andrianto dan Menteri Sesneg Prasetyo Hadi."
"Di mana ketiga menteri tersebut merupakan diaspora asli Bojonegoro, Blora dan Ngawi," paparnya.
Gandeng diaspora dan kampus
Sebelumnya diberitakan, Bupati Blora Arief Rohman gencar menggandeng diaspora Blora dan berbagai kampus untuk turut memajukan pembangunan di kabupaten tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melakukan penandatanganan kesepakatan bersama atau memorandum of understanding (MoU) dengan dua perguruan tinggi besar di Surabaya, Jawa Timur.
Keduanya yakni Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas PGRI Adi Buana (Unipa).
Penandatanganan diawali di Rektorat Unair Surabaya, antara Bupati Arief Rohman dengan Rektor Unair Moh Nasih, pada Senin (6/6/2022).
Baik di Unair maupun di Unipa, Bupati Arief Rohman menyampaikan paparan potensi dan permasalahan yang sedang dihadapi Blora.
Dengan harapan, kedua perguruan tinggi ini bisa mengambil peran untuk bersama-sama membangun Kabupaten Blora.
“Alhamdulillah dalam sehari kita dapat melakukan penandatanganan MoU dengan Unair dan Unipa Surabaya," ucap Bupati.
"Insya Allah dua kampus besar di Surabaya ini akan membantu kita dalam pembangunan Blora kedepan. Tentunya sesuai disiplin ilmu yang ada melalui program pengabdian masyarakat di Kabupaten Blora,” lanjut Bupati.
Untuk Unair, pihaknya akan jajaki kerjasama pembangunan SDM, pengembangan dan pendampingan peternakan, kesehatan, wisata, UMKM, dan industri ekonomi kreatif.
"Semoga kelak Unair juga punya desa binaan di Kabupaten Blora,” ujar Bupati.
Sedangkan di Unipa Surabaya, Bupati menyampaikan bahwa Ketua PPLP PT PGRI Surabaya, Sutijono yang merupakan pendiri Unipa merupakan tokoh asli Blora.
“Pak Sutijono merupakan Diaspora Blora, beliau ingin kampus Unipa bisa ikut berkontribusi membantu pembangunan Blora, kampung halamannya. Sehingga kita lakukan MoU dengan Rektor Unipa," ungkapnya.
Semakin banyak perguruan tinggi yang menjalin kerjasama dengan Pemkab Blora, semoga semakin banyak peluang pembangunan SDM berkualitas.
"Melalui pemberian beasiswa, maupun program program pengabdian masyarakat,” terang Bupati.
Menurutnya, peran perguruan tinggi sangat diperlukan hadir di daerah untuk membantu percepatan pembangunan.
"Dengan ilmu yang ada di kampus, diharapkan bisa langsung diaplikasikan di masyarakat," tutupnya.
Rektor Unair, Prof Moh Nasih, menyambut baik penandatanganan MoU dengan Bupati Blora.
Meskipun beda provinsi, namun pihaknya menyatakan siap membantu Blora yang ada di Jawa Tengah.
“Apalagi di Unair ini ada guru besar asli Blora, Prof. Imam Musthofa. Lewat beliau, kita akan hadir untuk Blora. Saatnya para ahli ini bisa turun ikut membangun daerah asalnya," ucapnya.
"Program program yang disampaikan Pak Bupati tadi banyak. Kita bisa pertajam nanti melalui perjanjian kerjasama,” ungkapnya.
Dirinya juga tertarik dengan program Satu Desa Dua Sarjana yang disampaikan Bupati.
Menurut Rektor yang juga santri ini, program tersebut bisa langsung disambungkan dengan Unair.
“Coba nanti data tentang desa mana saja yang belum punya sarjana, bisa disampaikan ke kita. Konsep beasiswa kuliah bisa disusun bersama," ujarnya.
"Apalagi jika ada yang penghafal Al Qur’an akan bisa mendapatkan kuliah gratis sampai lulus, tentunya lulus tepat waktu,” sambungnya.
Sementara itu, Rektor Unipa, Subandowo, juga menyatakan siap membantu Kabupaten Blora.
Menurutnya, sejumlah konsep kerjasama akan segera disusun untuk mempertajam program apa yang akan dilaksanakan dengan dasar MoU yang telah ditandatangani bersama.
“Terimakasih Pak Bupati atas kepercayaannya kepada Unipa. Bersama Pak Sutijono kita siap mengawal Blora. Segera, setelah ini kita akan lakukan penyusunan tindak lanjut kerjasamanya," ungkapnya.
"Sesuai dengan visi Pak Bupati tentang pembangunan SDM akan menjadi salah satu konsen kami,” ujarnya.
Selain melakukan penandatanganan MoU dengan Unair, dan Unipa, Bupati Arief Rohman juga melaksanakan Rapat Kerja Bersama dengan Sekolah Pascasarjana Unair di Kampus B.
Rapat kerja diikuti Direktur Sekolah Pascasarjana Unair, Prof Badri Munir Sukoco, Wakil Direktur 2 Sekolah Pascasarjana Unair Assoc Rudi Purwono dan Wakil Direktur 3 Sekolah Pascasarjana Unair Assoc Suparto Wijoyo. (iqs)