TRIBUNMURIA.COM, BATU - Kecelakaan bus maut di Kota Batu, yang menelan 4 korban tewas, menyita perhatian berbagai pihak.
Eks Calon Wali Kota Batu nomor urut 2 dalam Pilkada 2024, Firhando Gumelar, menyampaikan belasungkawa mendalam untuk keluarga para korban.
Calon Wali Kota Batu termuda pada Pilkada 2024 lalu itu, mengaku terkejut saat mengetahui telah terjadi laka di kota yang ia cintai tersebut.
Baca juga: Kronologi dan Fakta Kecelakaan Bus di Batu 4 Orang Tewas: Upaya Sopir Atasi Bus Tak Laik Jalan
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Bus Pariwisata SMP Bogor di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun Tiga Kendaraan di Tol Semarang-Solo, Bermula dari Bus Gunung Harta
“Kota ini menyimpan banyak kenangan bagi saya. Saya memiliki keterikatan batin yang kuat dengan kota ini."
"Jadi begitu mendengar kabar tersebut, saya kaget dan sangat sedih. Saya bisa membayangkan bagaimana mencekamnya kejadian hari itu,” ujar pria yang akrab disapa Mas Gum ini, dalam keterangannya.
Apalagi, peristiwa nahas tersebut terjadi mulai sekitar posko pemenangan pasangan Firhando Gumelar-H. Rudi yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kota Batu.
Karena itu, Firhando bisa membayangkan kejadian memilukan tersebut.
“Setiap hari kami di situ berkumpul bersama para relawan, teman, keluarga dan seluruh warga Kota Batu."
"Jadi saya masih bisa membayangkan bagaimana peristiwa itu terjadi. Dengan segenap hati yang paing dalam, saya sampaikan duka cita mendalam kepada para korban meninggal,” ujar Mas Gum dengan nada berat.
Terlebih, satu di antara korban meninggal tersebut adalah relawan Firhando Gumer-H Rudi (Guru).
“Salah satu yang meninggal dunia adalah relawan Mas Gum. Langsung rontok hati saya. Namanya Pak Agus."
"Untuk keluarga Pak Agus semoga tabah dan insya Allah Pak Agus dapat tempat terbaik di sisi Allah, dilapangkan kuburnya dan khusnul khotimah,” tambahnya.
Ia juga berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang. Ia juga mengimbau seluruh pemilik angkutan pariwisata atau barang lebih tertib melakukan uji kelayakan dan memastikan angkutan yang mereka jalankan dalam kondisi prima.
Baginya ini sangat penting karena kendaraan yang tidak layak jalan bisa menyebabkan bahaya bagi pengendara maupun orang lain.
“Apalagi terungkap fakta dari kepolisian ternyata izin angkutnya sudah tidak berlaku sejak 2020, dan KIR-nya sudah mati dari tahun 2023 lalu," katanya.
Ia meminta operator kendaraan umum, termasuk bus pariwisata, untuk taat uji KIR dan uji kelaikan jalan.
"Ini menyangkut hilangnya nyawa orang lain, jangan main-main. Jangan sampai terjadi lagi di Kota Batu. Apalagi Batu ini jalannya naik turun, kendaraan harus prima agar selamat," katanya.
Kronologi dan fakta kecelakaan
Kronologi dan fakta baru kecelakaan bus maut yang terjadi di Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu (8/1/2025) kemarin.
Diketahui, bus pariwisata yang membawa rombongan siswa SMK TI Bali Global Badung, Bali, mengalami kecelakaan maut di Jalan Imam Bonjol, karena rem blong.
Terungkap fakta, bahwa kendaraan tersebut sebenarnya tak laik jalan.
Bus membawa 39 siswa, tiga guru, dan empat kru perjalanan menuju sejumlah kota di Jawa Timur.
Rombongan diketahui hendak melakukan kunjungan industri.
Bus dengan nomor polisi DK 7942 GB tersebut diduga mengalami rem blong saat di jalanan menurun.
Bus menabrak 11 kendaraan di jalan hingga menewaskan 4 orang.
Sopir sempat arahkan bus ke trotoar
Kecelekaan maut bus pariwisata ini terjadi sekitar pukul 19.15 WIB.
Diketahui, kecelakaan ini bermula setelah rombongan siswa SMK TI Bali Global Badung keluar dari kawasan Museum Angkot.
Bus diduga mengalami masalah teknis yang tak bisa diatasi sopir.
Berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, memperlihatkan bus pariwisata itu melaju tak terkendali ketika melintasi Jalan Imam Bonjol yang memiliki kontur jalan menurun.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata mengatakan, sebelum kejadian nahas itu terjadi, sopir sempat mengarahkan bus ke kiri ke trotoar jalan.
Namun, upaya sopir itu tak berhasil, bus terus melaju hingga mengakibatkan kecelakaan beruntun.
Andi menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi di tiga lokasi berbeda.
"Pertama di persimpangan jalan Sultan Agung. Langkah pertama pengemudi adalah mengarahkan bus ke kiri ke arah trotoar, tapi gagal," ujar Andi.
"Kemudian, terjadi kecelakaan di TKP kedua di depan Batos (Batu Town Square) dan terakhir di Jalan Ir Pattimura," lanjutnya.
Sementara, Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin, mengatakan ketika bus tersebut mengalami rem blong di Jalan Imam Bonjol, si sopir langsung memberitahu keneknya.
"Ketika merasa remnya sudah gagal fungsi saat memasuki Jalan Imam Bonjol, si sopir langsung memberitahu ke keneknya."
"Setelah itu, si kenek mengimbau ke penumpang agar para penumpang duduk di baris kursi belakang," terangnya.
Hingga saat ini, peristiwa laka lantas tersebut masih dalam penyelidikan polisi.
"Untuk sopirnya masih kami lakukan pemeriksaan. Sedangkan untuk perusahaan otobusnya, juga kami periksa," pungkasnya.
Pada CCTV di sekitar Mal Batu Town Square atau Batos, terlihat bus tersebut berbelok masuk jalan sembari menyeruduk motor.
Bus terus melaju tanpa mengurangi kecepatan hingga sekitar 2 Kilometer.
Bus baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon di dekat Sekolah Alkitab Kota Batu.
Daftar korban meninggal dunia
- Agus Darianto (60) alamat Desa Sidomulyo, Kota Batu
- Sugianto Mumun (40)
- Anis asal Jember
- Syafa yang masih berusia 20 bulan.
Mereka adalah pengguna jalan yang dihantam bus ketika hilang kendali dari Jalan Imam Bonjol Kota Batu.
Bus tak laik jalan
Dari hasil penyelidikan, terungkap bus dengan nopol DK-7942-GB itu tak laik jalan. Karena baik izin angkut serta uji berkala atau KIR-nya sudah lama kedaluwarsa alias mati.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin membenarkan hal tersebut.
"Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, ternyata izin angkutnya mati dan ujir KIR-nya juga mati," jelasnya dalam konferensi pers yang digelar di Pos Polisi Jalan Patimura Kota Batu, Kamis (9/1/2025).
Dirinya menjelaskan, bahwa izin angkut serta KIR-nya dari bus tersebut sudah lama kedaluwarsa alias mati.
"Untuk izin angkutnya, kedaluwarsa sejak 26 April 2020. Lalu untuk uji KIR-nya, sudah mati sejak 15 Desember 2023," terangnya. (*)