TRIBUNMURIA.COM, MAGELANG - Event sport tourism yang melibatkan para pecinta olahraga sepeda Bank Jateng Tour de Borobudur (TdB) kembali digelar, Sabtu (7/11/2024).
Pada Bank Jateng Tour de Borobudur XXIV 2024 ini, rute yang dilintasi cukup menantang dengan mengelilingi Pegunungan Menoreh, yang terletak di dua provinsi: Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua Panitia TdB XXIV 2024, Hendra Dharmanto, mengatakan rute yang dilalui sepanjang 129,58 kilometer (Km) cukup menantang dan menyajikan pemandangan alam yang eksotis.
Baca juga: Jersey Tour de Borobudur 2024 Telah Dirilis, Nana Sudjana: Wujud Dukungan untuk Kebumen Geopark
Baca juga: Tour de Borobudur Bank Jateng, Eksplor Potensi Wisata dan Angkat Produk UMKM Lokal
“Event ini mengambil start dan finish di Museum dan Kampung Seni Borobudur (MKSB), Kujon, Magelang, Jawa Tengah,” ucap Hendra, dalam keterangannya.
Rute pertama, sambung Hendra, dari MKSB menuju Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dengan mengelilingi Pegunungan Menoreh.
“Peserta kemudian istirahat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo, untuk selanjutnya menuju wilayah Kabupaten Kulon Progo, DIY,” paparnya.
Setelah memasuki wilayah Kulon Progo, peserta menyusuri kawasan Kalibawang hingga finish di MKSB, Kujon, Magelang.
Dituturkan Hendra, sepanjang rute dari Borobudur menuju Purworejo, Kulon Progo hingga kembali ke Borobudur, para peserta akan diperkenalkan dengan berbagai tarian tradisional dan kuliner lokal.
“Sedangkan di titik finish, kita sudah bekerja sama dengan berbagai UMKM untuk menyediakan makanan khas,” tuturnya.
Disampaikan lebih lanjut, lantaran rute yang dilalui cukup menantang, panitia membatasi peserta di angka 400 orang.
“Dari segi kepesertaan memang kita batasi 400 orang, mempertimbangkan jarak tempuh dan medan yang dilalui, lebih untuk keamanan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekda Jateng Sumarno, mengatakan, Tour de Borobudur XXIV merupakan upaya untuk meningkatkan pariwisata di Jawa Tengah yakni sport tourism.
“Event ini mengangkat potensi wisata di Jateng. Kali ini kami memperkenalkan Pasar Seni Kujon. Makanya, titik start di Pasar Seni Kujon,” kata Sumarno.
Menurut dia, Pasar Seni Kujon merupakan bagian dari penataan kawasan Borobudur. Sejumlah pedagang direlokasi ke Pasar Seni Kujon, agar lebih tertata dan sekaligus bisa menjadi destinasi wisata baru.
Tour de Borobudur merupakan salah satu event olahraga sepeda paling konsisten yang diselenggarakan di Indonesia.
Event yang digagas Samba (Semarang Bicycle Association) itu telah memasuki tahun ke-24 dan menjadi salah satu agenda paling dinanti para cyclis. (*)