SMK 4 Semarang mengungkap, ada tiga siswa sekolahnya yang menjadi korban penembakan. Satu korban atas nama GRO tewas, sementara dua siswa lainnya terluka.
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) siswa SMK 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy alias GRO, tewas ditembak, diduga oleh oknum polisi di Semarang, Minggu (24/11/2024).
Selain GRO, dua siswa SMK 4 Semarang, juga menjadi korban penembakan. Namun, keduanya lebih beruntung, hingga kini masih selamat.
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban GRO meninggal dunia.
Baca juga: BREAKING NEWS: Anggota Paskibraka di Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
Baca juga: Anggota Paskibraka Tewas Ditembak Polisi di Semarang: Korban Anak Piatu, Keluarga Bingung
Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah.
"Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen," tuturnya.
Informasi yang diperoleh pihak SMK N 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin; S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik; dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.
Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada satu, dua orang selamat.
Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.
"Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma," bebernya.
Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.
"(Ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan," terangnya.
Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi. Dia juga kaget adanya kejadian ini.
"Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, kasus penembakan hingga tewas oleh oknum anggota polisi kembali terjadi. Masih hangat kasus AKP Ulil ditembak mati Kabas Ops Polres Solok Selatan, kini kasus yang libatkan polisi tejadi lagi.
Seorang anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang juga siswa di SMK 4 Semarang, tewas setelah diduga ditembak oleh anggota polisi, Minggu (25/11/2024).
Korban diketahui berinisial GRO, sempat menjalani perawatan medis di Instaladi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang, sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Informasi yang diterima Tribunmuria.com, korban GRO adalah siswa SMK 4 Semarang kelas XI Teknik Mesin 2.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio, membenarkan adanya peristiwa ini.
Ia tak menampik kabar, seorang anggota paskibraka tewas setelah ditembak oknum polisi di Semarang.
"Benar," katanya, Senin (25/11/2024).
Namun, ia tak menjelaskan secara persis dan rinci terkait kronologi dan penanganan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
"Ke Polrestabes Semarang," ujarnya singkat.
Kabar yang beredar, anggota polisi pelaku penembakan tak terima saat motor keduanya bersenggolan di jalan pada Minggu (24/11/2024).
Ramai di Facebook
Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.
Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.
Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.
Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang.
Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.
Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain. Ayah korban tinggal kabupaten Sragen.
Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan dan masih dalam kondisi berkabung.
"Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri," jelas kerabat korban Umi.
Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Simongan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.
Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus ini.
"Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes," katanya.
Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.
"Ya kita lihat dulu perkembangannya," katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan)," bebernya.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.
"Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia," ungkapnya. (*)